Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Esai Kehidupan (19)

2009/08/24
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Mumpung bulan puasa, mari bicara cinta. Puasa adalah cinta. Dan di bulan puasa ini adalah bulan latihan bercinta. Training bercinta. Bercinta dengan siapa? Bercinta dengan sesama makhluk Allah dan bercinta dengan Yang Maha Kuasa. Lihatlah, ketika orang hendak berbuat jelek kepada orang yang berpuasa, maka dianjurkan untuk tidak membalas dengan yang serupa. Puasa itu cinta damai. Cukuplah katakan, ‘Innii Shoo’imun, Innii Shoo’imun, Innii Shoo’imun.’ Sebab puasa adalah media untuk menggapai cinta. Setiap datang kekerasan, balaslah dengan kelembutan – cinta. Setiap datang kejelekan, sambutlah dengan kebaikan  -cinta. Tengoklah, bau mulut orang berpuasa itu lebih wangi dari minyak kasturi di mata Allah. Karenanya puasa adalah amalan yang langsung disimpan di sisi Allah. Tak berbalas. Ia tidak seperti amalan yang lain. Tak lain karena Allah cinta dengan orang yang berpuasa.

Cinta adalah jalan menuju taqwa. Tanpa cinta susah mendapatkan ketaqwaan. Sebab taqwa adalah bahasa lain cinta yang mendalam kepada Yang Maha Esa. Taqwa adalah cinta tingkat tinggi, ketika ketakutan dan ketaatan melebur menjadi satu. Yang ada hanya cinta untuk senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Yang ada hanya semangat gemuruh, meluruh, merindu pada jiwa – jiwa yang suci untuk selalu mendekatkan hati pada jalan – jalan Ilahi. Meminjam pribadi Nabi SAW, dermawan seperti angin yang dilepas. Dan dalam keteladanan : Afalan akuunu abdan syakuron. Ketika kita belum memahami ini, maka akan dengan mudah kita bicara taqwa, tapi baru sekedar pernyataan belaka. Kalaulah cinta, ia adalah cinta yang egois.
Marilah kita simak sekelumit cerita cinta dari Ibu Teresa dari Calcutta. Dia adalah peraih Nobel Perdamaian. Dia membangun ratusan rumah di dunia untuk melayani mereka yang tersisih dan terbuang dari masyarakat. Dia membimbing secara spiritual dan hidup bersama dengan orang-orang miskin, orang-orang jompo, dan anak-anak telantar. “Setiap karya cinta (amal-amal sholih) yang dilakukan sepenuh hati (karena Allah) selalu membawa orang lebih dekat pada Allah,” katanya. Kepada siapa pun Ibu Teresa berbicara, yang di hadapannya seolah menjadi orang penting. Ia bisa ngomong secara enak dengan siapa saja. Ia seperti berada dalam riak gelombang kehidupan semua orang.

Ada enam langkah penting yang ditulis Ibu Teresa lewat syairnya:
Buah keheningan adalah doa
Buah doa adalah iman
Buah iman adalah cinta
Buah cinta adalah pelayanan
Buah pelayanan adalah damai.

Maksudnya, bila mau berdoa dan dikabulkan, ciptakanlah terlebih dulu keheningan. Hening jiwa dan raga. Khusyu’ hati dan pikiran. Shabar diri dan lisan. Keheningan adalah berpuasa, salah satunya. Sebab, di dalam keheningan itulah Allah menyapa dan berbicara pada manusia. Doa orang yang puasa itu mustajab. Doa membawa manusia dekat kepada Allah. Doa juga membawa hati menjadi bersih dan suci. Seterusnya hati menjadi tempat yang subur dan indah bagi berseminya benih iman. Akar – akar iman menancap dengan kuat dan erat bersama keyakinan. Dan membuahkan keimanan yang rindang dan dahsyat, melahirkan apa yang namanya cinta. Mengalir dari sendi – sendi iman yang murni dan sejati.
Mari kita bandingkan sajak itu dengan firman Allah dalam Surat al-Furqan ayat 77: Qul maa ya’ba’u bikum robbii laulaa du’aa’ukum. Katakanlah : “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada doamu. Doa di sini tak lain adalah iman, sebagaimana diterangkan di beberapa tafsir.
Dari iman tumbuhlah cinta, sebagaimana sabda Nabi SAW; “Walladzii nafsii biyadihii laatadkhulul jannata hattaa tu’minuu, walaa tu’minuu hattaa tahaabbuu – Demi Dzat yang diriku ditanganNya, tidaklah masuk surga kalian selagi tidak beriman dan tidak dikatakan beriman selagi tidak bisa menunjukkan cinta (Rowahu A. Dawud). Cinta adalah kata kerja. Ia adalah perbuatan – perbuatan nyata berupa memberi. Ia adalah amal – amal sholih yang banyak macamnya. Ia adalah pelayanan bukan sebuah tuntutan. Memberi layanan perhatian, memberi pengharapan, memberi nasehat, memberi maaf dan lain sebagainya. Dengan banyak memberi inilah, akhirnya datang kedamaian yang didambakan setiap insan. Sebab pada dasarnya apa yang kita berikan kepada orang lain itu tidak hilang, tetapi akan kembali ke diri kita dalam bentuk serupa atau bentuk yang lain tapi dengan jumlah yang berlimpah dan berkecukupan.
Mari terjemahkan lagi langkah puasa ini. Jangan orang lain seperti Ibu Teresa saja yang bisa menterjemahkannya, selayaknya orang – orang yang berbekal hidayah Allah dan bimbingan NabiNya bisa berada di sana. Setidak – tidaknya memahami dan berusaha menggapainya walaupun belum paripurna dan masih banyak kekurangan di sana – sini. Memang kita, manusia yang tidak  sempurna. Yang harusnya tak kenal lelah untuk terus berusaha.

Oleh :Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mansur Ghozali on Rakor Lintas Agama, LDII Lamsel Dukung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru
  • Supardo bin Kayat on Musda VII LDII Kota Kediri Aklamasi Pilih Kembali Agung Riyanto Sebagai Ketua
  • Supardo bin Kayat on NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi
  • Nanang Naswito on Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI
  • Supardo bin Kayat on Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul
  • Trending
  • Comments
  • Latest
NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

December 16, 2025
Pengajian Akbar LDII Polman Hadirkan Layanan Cek Kesehatan Gratis

Pengajian Akbar LDII Polman Hadirkan Layanan Cek Kesehatan Gratis

December 16, 2025
PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

December 16, 2025
Yudi Latif: Pancasila Harus Diimplementasikan Untuk Kemaslahatan Umat

Yudi Latif: Pancasila Harus Diimplementasikan Untuk Kemaslahatan Umat

December 16, 2025
PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

3
Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

2
Rakor Lintas Agama, LDII Lamsel Dukung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru

Rakor Lintas Agama, LDII Lamsel Dukung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru

1
Musda VII LDII Kota Kediri Aklamasi Pilih Kembali Agung Riyanto Sebagai Ketua

Musda VII LDII Kota Kediri Aklamasi Pilih Kembali Agung Riyanto Sebagai Ketua

1
DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha

DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha

December 21, 2025
Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi

Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi

December 21, 2025
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

December 21, 2025
DPD LDII Tabanan Bertekad Perkokoh Toleransi dan Harmoni Keagamaan

DPD LDII Tabanan Bertekad Perkokoh Toleransi dan Harmoni Keagamaan

December 21, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha December 21, 2025
  • Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi December 21, 2025
  • Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi December 21, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.