Kulon Progo (10/6). Generasi muda LDII Kulon Progo terus mendukung pengembangan sepak bola usia dini yang berbasis nilai karakter dengan mengikuti gelaran Festival FORSGI Kulon Progo 2025. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 31 Mei 2025 di Lapangan Margosari, Pengasih, Kulon Progo, dan menjadi ajang rutin tahunan Forum Sepakbola Generasi Indonesia (FORSGI) dalam menjaring bibit unggul pesepak bola muda dari berbagai kapanewon di wilayah tersebut.
Festival yang diselenggarakan oleh FORSGI Kulon Progo ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan organisasi, termasuk perwakilan Askab PSSI Kulon Progo, Ketua Persinas ASAD Kulon Progo, Ketua Senkom Mitra Polri Kulon Progo dan tokoh-tokoh masyarakat. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan kuatnya sinergi antar lembaga dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul dalam teknik bermain, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan sportivitas.
Ketua FORSGI Kulon Progo, Eko Waluyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan utama yaitu mengasah kemampuan teknis anak-anak dan menanamkan nilai-nilai moral dalam olahraga. Ia menambahkan bahwa 14 pemain terbaik hasil seleksi dalam festival ini akan mewakili Kulon Progo dalam Festival FORSGI se-DIY di Gunungkidul, September mendatang.
“Kami tidak hanya ingin mencetak pemain hebat, tapi juga pribadi-pribadi yang jujur, disiplin, dan tangguh. Inilah filosofi utama FORSGI yang juga selaras dengan visi pembinaan LDII,” ujar Eko.
Dari sisi penyelenggaraan, panitia menyatakan bahwa festival tahun ini mengalami peningkatan kualitas dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ketua Panitia, Ali Sofyan, menjelaskan bahwa aspek teknis dan administrasi kompetisi telah mengikuti standar PSSI dan FIFA.
“Antusiasme peserta, terutama dari kategori usia di bawah 10 tahun, meningkat signifikan. Jumlah peserta bahkan naik tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Ini menjadi indikator positif bahwa pembinaan di tingkat kapanewon mulai berkembang,” katanya.
Dalam kompetisi yang berlangsung ketat dan sportif, Kapanewon Temon berhasil meraih gelar juara umum, diikuti Kapanewon Lendah, Kota Wates, Samigaluh, dan Pengasih. Penghargaan pemain terbaik diraih oleh Danis dari Kapanewon Temon, sementara Robby dari Kapanewon Lendah dinobatkan sebagai *top scorer*. “Saya senang bisa tampil maksimal dan membawa tim saya juara. Terima kasih untuk pelatih dan tim yang sudah bekerja keras,” kata Danis usai menerima penghargaan.
Lebih jauh, Eko Waluyo menyampaikan bahwa FORSGI Kulon Progo akan terus mendorong partisipasi anak-anak dalam program pembinaan berkelanjutan. Ia juga mengajak orang tua untuk mendukung kegiatan positif ini. “Melalui latihan rutin dan festival seperti ini, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat, mandiri, dan memiliki semangat kebersamaan. LDII juga terus mendorong agar nilai-nilai karakter tetap menjadi bagian penting dari proses pembinaan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari target jangka panjang, FORSGI Kulon Progo menargetkan peningkatan prestasi di tingkat nasional. Menurut Eko, tahun sebelumnya mereka hanya mengirim dua pemain ke Festival FORSGI Nasional – Piala Menpora di Jakarta. “Tahun depan kami menargetkan bisa kirim hingga enam pemain. Ini target realistis melihat potensi anak-anak sekarang yang makin bagus secara teknik dan mental,” ujarnya.