Bontang (30/5). Mengenakan mukena putih dengan renda biru tua, Sumiati duduk menyimak arahan dari Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, di Pendopo Rujab, Kamis (22/5) malam.
Hari itu, Sumiati bersama 144 rombongan haji asal Bontang dilepas oleh Pemkot Bontang menuju asrama haji di Balikpapan. Sumiati didampingi putrinya, Siti Halimah menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah tahun ini. Dia menjadi jemaah dengan usia paling tua, genap berusia 79 tahun sekarang.
Warga Belimbing, Kecamatan Bontang Barat itu telah mengantri 13 tahun sebelum berangkat haji. Di masa penantian itu, ia menyisihkan tabungan dari hasil berjualan bakpao setiap bulannya.
Sumiati dibantu anak-anaknya sehari-hari berjualan bakpao, merintis sejak 1998 dari gerobak kecil di perumahan BTN PKT Bontang. Dari jualan berkeliling komplek, hingga buka lapak di pelataran rumah.
Bisnisnya yang lumayan menghasilkan itu, kini sudah bisa dinikmati untuk berangkat haji. “Saya dan ibu sudah menunggu selama 13 tahun. Kami tabung sedikit demi sedikit dari usaha mandiri jualan bakpao,” ucap Siti Halimah.
Sumiati dan anaknya pun bisa mendengarkan pidato pelepasan jamaah haji resmi Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris bersama rombongan haji lainnya.
“Semoga perjalanan ke tanah suci Makkah berjalan lancar. Kemudian pulang kembali ke Bontang dalam keadaan sehat wal afiat. Penantian panjang para jemaah, saya doakan semoga menjadi haji yang mabrur dan kembali dengan selamat,” ucap Agus Haris.
Diketahui Jemaah Haji Bontang akan berangkat melalui embarkasi Balikpapan. Mereka akan berada di tanah suci selama 42 hari.
Sumiati sehari-harinya juga dikenal sebagai salah satu warga aktif dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bontang. Kontribusinya dalam kegiatan keagamaan di lingkungan LDII telah menjadi teladan bagi lainnya.
Ketua DPD LDII Kota Bontang, H. Anton Kuswanto, dalam wawancara terpisah memberikan apresiasi khusus terhadap keberangkatan Sumiati ke Tanah Suci. “Kami bangga dan sangat terharu dengan keberangkatan Ibu Sumiati. Beliau bukan hanya teladan dalam kesabaran dan ketekunan, tetapi juga sosok tangguh yang menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan ketekunan bisa membawa kita menuju Tanah Suci. Semoga ibadah hajinya mabrur dan menjadi inspirasi bagi para warga LDII,” ungkap Anton.
Keberangkatan Sumiati tidak hanya menjadi momen penting bagi keluarga dan sekitarnya, tetapi juga menjadi keteladanan dan contoh tersendiri bagi warga LDII dan masyarakat Bontang secara luas.