Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Hidup, amal dan cinta

2010/10/22
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Untuk variasi, kadang kalau mau nderes, saya suka gambling. Ambil kitab, tegakkan dan biarkan kitab terbuka dengan sendirinya. Acak. Atau ambil kitab, pegang dan buka sembarang. Hal itu sering saya lakukan kalau pas tidak ada ide. Lagi penat bin sumpek. Kalau halaman yang terbuka ternyata tidak menarik, ritual itu diulangi lagi. Sampai dapat sesuai selera. Bahkan tak jarang malah ganti kitab. Selain cara di atas, biasanya saya juga pakai gaya kuno, telusur dari daftar isi dan buka lembar per lembar. Dari bab, sub bab kemudian ke judul, baru lari ke halaman yang dimaksud. Topiknya pasti yang menarik hati saja, hindari yang ruwet dan berat – berat. Yang menyenangkan dan menambah semangat maupun keimanan saja. Ada kalanya, kegiatan seperti itu membuahkan sesuatu yang mengharukan, seperti mendapatkan sesuatu yang benar – benar baru. Dahsyat. Laksana mendapat durian runtuh. Maklum, memory manusia memang terbatas. Lupa seolah menjadi menu dimana – mana. Padahal sebenarnya hanya pengulangan saja kan? Namanya saja deres. Namun, karena situasi dan kondisinya berbeda inilah, akhirnya hasilnya pun beda pula rasanya. Untuk  kali ini saya akan berbagi sesuatu yang saya dapatkan dari kegiatan kecil berupa deres ini, dengan hasil yang saya sebut mengharu-biru cakrawala batin saya.

Dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu pasti mati, beramallah sesukamu karena kamu akan dibalas dengannya, dan cintailah orang yang kamu cintai sesukamu karena kamu pasti berpisah dengannya. Dan ketahuilah sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin adalah qiyamul lail (sholat malam) dan kehormatan mukmin adalah rasa kayanya (menahan diri dari meminta – minta) jauh dari sesama manusia.” (rowahu at-Thabrani fi Mu’jam al-Ausath)

Dimanakah daya tariknya? Wuih…, banyak sekali menurut saya. Pertama, dari gaya bahasanya. Saya suka sekali dengan pemakaian kata syi’ta – sesuka – sukamulah. Ngledek banget rasanya. Orang jawa bilang nglulu. Ingat sama Ahli Badar yang fenomenal itu. Kesan awal begitu menggoda, seperti mendapatkan kebebasan; terserah lho deh! Tapi dikunci dengan akhir pernyataan yang pakem. Kalimat yang imbang. Seperti dilepas, kemudian ditarik lagi. Diangkat terus dijatuhkan. Sebagai mukmin seperti ditantang kemukminannya. Tunjukkan merahmu, begitu kalau boleh meminjam salah satu iklan rokok.

Kedua, yang dibahas hal yang esensial lagi universal: hidup, amal dan cinta. Boleh hidup sesukanya, tapi ingat, semua orang pasti mati. Artinya bersiaplah untuk bekal setelah mati. Seorang bijak pernah ditanya, ”Apa yang Anda dan murid-murid Anda lakukan dalam hidup ini?” Ia menjawab, ”Kami hanya duduk, kami hanya berjalan, dan kami makan.” Si penanya tidak mengerti apa maksudnya. ”Tetapi,” lanjutnya, ”Bukankah setiap orang juga duduk, berjalan, dan makan?” ”Ya,” sahut sang bijak,” Tetapi ketika kami duduk, kami sadar kami sedang duduk. Ketika kami berjalan, kami sadar bahwa kami sedang berjalan. Ketika kami makan, kami sadar kami sedang makan.” Jadi, sadarlah selalu kemana hidup ini berjalan dan untuk apa hidup kita sebelum gerbang kematian benar – benar datang menyapa.

Boleh berlaku dan beramal seenaknya, tapi semua diri nanti akan menerima ganjarannya masing – masing. Kalau benar dapat, kalau salah ya bersiaplah; guwak byuk.  Beramal, bukan sekedar baik tapi harus tepat sasaran; buat diri dan sekitar. Ada seorang Bapak tua sedang asyik menanam pohon buah – buahan di sebuah bukit yang gundul dan gersang. Bukit itu akhirnya penuh dengan pepohonan dan buah – buahan. Orang jadi senang dan memperoleh manfaat dari budi baik si Bapak itu. Karenanya, menghantarkan si bapak menerima penghargaan sebagai pengakuan akan jasanya. Pada malam penghargaan si Bapak ditanya, “Apa yang melatarbelakangi tindakan yang mulia itu?” Si Bapak dengan spontan menjawab, “Bumi telah lama memberikan kebaikan kepada saya dan orang – orang terdahulu juga telah mewariskan kebaikan yang banyak kepada saya. Mudah – mudahan dengan tindakan kecil saya ini, saya bisa membalas budi dengan memberikan sesuatu kepada generasi berikutnya dan orang – orang yang akan datang serta menjaga kelestarian dan keindahan bumi tercinta ini.”

Terus mencinta juga begitu, silahkan mencintai siapa pun dan apapun, tapi nanti akan berpisah juga. Jangan mencinta secara membabi – buta. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil terus menggumam, ”Lulu…, Lulu….!” Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. ”Dokter kenapa orang ini?”, tanya si pengunjung. Si dokter menjawab, ”Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.” Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat kamar lain ia terkejut melihat penghuninya terus – menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, ”Lulu, Lulu…., Lulu, Lulu…”. ”Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?” tanya pengunjung memastikan. Dokter kemudian menjawab, ”Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.” Hati – hatilah dengan masalah cinta ini. Salah mencinta bisa petaka.

Ketiga, ditunjukkan dua hal yang menjadi pemuncaknya; yaitu qiyamul lail dan prawiro. Berdiri di saat yang lain tertidur. Dan tidak blubut meminta – minta kepada manusia. Ta’afuf. Terjaga. Tiba – tiba dengan cepat terlintas dalam benak saya arti 4L dalam hadits ini. Kebutuhan  berupa kebutuhan fisik untuk hidup (to live), berikutnya kebutuhan social emosional, saling kasih – sayang dan memperhatikan (to love), kemudian kebutuhan mental (to learn) dan terakhir adalah kebutuhan meninggalkan warisan (to leaving a legacy).

Keempat, seperti sebuah tamparan buat saya yang mengaku mukmin, ketika disebut qiyamul lail dan prawiro. Kata yang selalu menjadi impian tak pernah kesampaian. Dan ingin selalu didapatkan, tapi susahnya bukan kepalang. Tak lain karena jarangnya bisa melakukannya. Jadinya, seperti punguk merindukan bulan. Walau terus selalu mencoba meraihnya.

Kelima, segera saya menutupnya. Karena tak tahan mengulang dan mengulangnya. Semakin diulang semakin dalam sakitnya. Tambah lama tambah dalam dan lebar. Dan malam itu, dalam luka yang menganga, dan rindu yang dalam, tiba – tiba serasa saya dibangunkan dan punya kekuatan  untuk bersimpuh kepadaNya. Alhamdulillah, alhamdulillah……

Oleh: Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Ipa on Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi
  • Sudibyo on DPD LDII Tabanan Bertekad Perkokoh Toleransi dan Harmoni Keagamaan
  • Drh. Sudbyo on Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi
  • Imam on LDII Dukung Kebijakan Pemerintah Legalisasi Aset Umat ke Hak Milik Yayasan Keagamaan
  • Zaini on Ponpes Wali Barokah Jadi Tuan Rumah Musda VII LDII Kota Kediri
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

December 21, 2025
Menghindari Dosa Jelang Pergantian Tahun

Menghindari Dosa Jelang Pergantian Tahun

December 22, 2025
NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

December 16, 2025
Ponpes Wali Barokah Kirim Puluhan Santri Dukung Program Lingkungan Pemkot Kediri

Ponpes Wali Barokah Kirim Puluhan Santri Dukung Program Lingkungan Pemkot Kediri

December 21, 2025
PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

3
LDII Dukung Kebijakan Pemerintah Legalisasi Aset Umat ke Hak Milik Yayasan Keagamaan

LDII Dukung Kebijakan Pemerintah Legalisasi Aset Umat ke Hak Milik Yayasan Keagamaan

2
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

2
Ponpes Wali Barokah Jadi Tuan Rumah Musda VII LDII Kota Kediri

Ponpes Wali Barokah Jadi Tuan Rumah Musda VII LDII Kota Kediri

2
Refleksi Peran Ibu Sebagai Agen Perubahan Lingkungan dan Pendidik Generasi Cinta Alam

Refleksi Peran Ibu Sebagai Agen Perubahan Lingkungan dan Pendidik Generasi Cinta Alam

December 23, 2025
Mampu Kolaborasi dengan Semua Pihak, LDII Padang Raih Collaboration Awards

Mampu Kolaborasi dengan Semua Pihak, LDII Padang Raih Collaboration Awards

December 23, 2025
Alim dan Faqih, Bekal Santri Menjaga Diri dan Agama

Alim dan Faqih, Bekal Santri Menjaga Diri dan Agama

December 22, 2025
LDII Dukung Kebijakan Pemerintah Legalisasi Aset Umat ke Hak Milik Yayasan Keagamaan

LDII Dukung Kebijakan Pemerintah Legalisasi Aset Umat ke Hak Milik Yayasan Keagamaan

December 22, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Refleksi Peran Ibu Sebagai Agen Perubahan Lingkungan dan Pendidik Generasi Cinta Alam December 23, 2025
  • Mampu Kolaborasi dengan Semua Pihak, LDII Padang Raih Collaboration Awards December 23, 2025
  • Alim dan Faqih, Bekal Santri Menjaga Diri dan Agama December 22, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.