Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

Indahnya Ramadhan Bersama Muslim Champa di Vietnam Selatan (Bagian I)

2013/07/29
in Nasional
0
kampung-champa

Pintu gerbang kampung champa

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Perjalanan darat selama 3,5 jam dari Kota Ho Chi Minh (dulu: Saigon) menghantarkan saya pada kampung Champa di Provinsi Tay Ninh, Vietnam Selatan. Luar biasa, selama 1,5 jam terakhir kami disuguhi pemandangan kebun karet yang berjajar rapi, tanaman palawija dan sebuah gunung tanggung yang banyak ditumbuhi jati. Hampir mirip perkampungan di Indonesia. Setengah jam lagi jalan aspal yang kami lalui akan sampai di perbatasan antara Kamboja dan Vietnam. Namun kamipun berbelok meninggalkan jalan aspal nan lebar itu dan menapaki jalan kampung bertanah merah. Gerbang Tay Ninh menyambut kami di ujung jalan, lalu puluhan meter perkampungan Vietnam dan disambung perkampungan Champa setelahnya. Terlihat beberapa rumah panggung di sana. Juga muslimah berjilbab duduk-duduk di depan rumah

Sekilas Kerajaan Champa

Urang Champa, sebutan bagi keturunan Kerajaan Champa (192 M – 1832 M) dalam bahasa mereka sendiri, kini telah tersebar di delapan negara, yakni  Kamboja, Vietnam, Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Perancis, dan USA. Sekarang mereka tidak lagi memiliki tanah air akibat serbuan Bangsa Vietnam, Bangsa Khmer dan Bangsa Mongol silih berganti dalam ribuan tahun. Sejak abad X agama Islam mulai memasuki Kerajaan Champa, menyebar melalui jalur perdagangan dan menggeser penganut Hindu Shiwa. Menurut sejarah, seorang putri Champa yang beragama Islam, Putri Darawati, adalah istri Kertawijaya, Raja Majapahit VII, sehingga pada akhirnya keluarga kerajaan Majapahit memeluk agama Islam

“Saya berharap kamu terus bersama kami selama bulan Ramadhan di sini,” pinta seorang muslim Champa malam itu selepas sholat tarawih. Wajahnya nampak telah berusia lanjut bagaikan bapak dan anak saja. Pakaiannya gamis coklat tua dan mengenakan peci haji berwarna putih. 
“Saya senang sekali, walaupun baru pertama kali bertemu kita sudah sangat dekat dan akrab,” lanjutnya kemudian.  
“Alhamdulillah, saya pun demikian,” jawab saya setelah mendengarkan terjemahan Bahasa Champa ke Bahasa Indonesia dari seorang mubaligh urang Champa yang pernah mondok di Pondok Pesantren Wali Barokah, Jawa Timur. Dia pun sedikit mahir berbahasa Jawa. Maklumlah lima tahun sudah dia belajar agama di Indonesia.
 
“Hanya saja mohon maaf, tanggal 3 Agustus ini saya ada ujian akhir S3, sehingga belum bisa menemani jama’ah di sini. Maafkan saya,” saya pun mengakhirinya sambil berpelukan dan saling mendo’akan dalam kebaikan.

Buka bersama dan Sholat Tarawih Berjama’a

Deretan sajian berbuka puasa telah siap di emperan masjid saat saya tiba sore itu (Senin/22 Juli 2013). Di atas terpal biru yang menutupi lantai keramik masjid, tertata saling berhadapan gelas berisi minuman lemon manis, beberapa piring roti dan piring buah-buahan tropika. Sebut saja rambutan, kelengkeng dan pisang. Setelah turun dari boncengan motor honda ala Indonesia, saya pun menyalami para jama’ah putra satu persatu. Sekilas di ruang sebelah terlihat juga jama’ah putri yang sesekali melongok-longok mencari tahu.

Sungguh di luar dugaan saya, jumlahnya lumayan banyak. Beberapa jama’ah terlihat sudah udzur, sebagian lagi sepantaran saya atau beberapa tahun di atas atau di bawah umur saya. Alhamdulillah  Kami segera berkenalan dan berbincang-bincang dalam Bahasa Champa-Bahasa Indonesia. Sesaat kemudian, buka bersamapun dimulai. Tak ada suara sirine atau bunyi-bunyian lain sebagai tanda buka puasa. Hanyalah seorang tua yang memberikan aba-aba sederhana.
Suguhan buka puasa urang Champa sungguh menggoda hati, karena jarang-jarang saya menikmatinya saat berada di Jepang. Kalaupun ada pastilah harga berlipat-lipat hasil impor dari negeri Thailand. Minuman lemon manis, rambutan dan kelengkeng menjadi kesukaan saya. Sampai-sampai hampir lupa jatah perut untuk makan malam nanti.

Saat adzan mulai berkumandang, kamipun berhenti sejenak dan mengambil air wudhu di halaman masjid atau di dekat dua kamar mandi yang berada di selatan masjid. Dapur dan satu kamar lain seperti kamar mubaligh dibangun berdampingan di utara kamar mandi tersebut. Seorang kyai paruh baya memimpin sholat maghrib kami. Dahulu beliau pernah belajar Islam mirip-mirip ajaran NU di Champa. Setelah kami menyelesaikan sholat maghrib, kamipun kembali dengan santapan berat mirip nasi soto plus roti berukuran panjang. Untuk memakan roti tersebut cukup dipotong kecil-kecil dengan tangan sesuai porsi kita sambil dicelupkan ke dalam nasi soto. Kami terus berbagi cerita di sela-sela makan mengenai perkembangan Islam di manca negara, khususnya Jepang, Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan. Raut bahagia nampak di wajah mereka kala itu. Merekapun bercerita banyak tentang nasib urang Champa yang tersebar di beberapa negara berumpun Melayu, seperti: Indonesia dan Malaysia. Tukar menukar beberapa kosakata Bahasa Champa dan Bahasa Indonesia juga menghiasi makan malam kami.

Pasca makan malam dan sholat isya’ berjama’ah, seluruh jama’ah berkumpul, maju merapat guna mendekat imam sholat. Seorang mubaligh Champa mulai menyampaikan nasehat mengenai syukur dan pentingnya beribadah kepada Allah. Kemudian dilanjutkan dengan pengajian hadits dengan cara memaknai kata per kata dalam Bahasa Champa.

Begitu terharu saya menyimaknya: “Masya Allah”. Rasa syukur mendalam saya panjatkan kepada Allah yang telah memberikan kesempatan sangat berharga ini.
“Inikah hasil perjuangan para perantara agama Islam di Vietnam?” batin saya haru biru dibuatnya. Sungguh di luar bayangan saya selama ini. Saat ini muslim Champa pun semakin berkembang di Tay Ninh.

Giliran saat sholat tarawih didirikan, tanpa dinyana, mubaligh Champa itu meminta saya mengimami. Saya menjadi ragu untuk mengiyakannya. Bukankah ini bukan rumah saya? Samakah tata cara ibadah mereka semua? Dua hal itulah yang menghantui saya di dalam mengambil keputusan. Namun demikian, anggukan jama’ah di shaf pertama yang rata-rata telah berusia lanjut segera saja menghilangkan keraguan itu. Mereka semua telah mengijinkan saya.    
Oleh : Atus
Bersambung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • sutadi on Kapolres Luwu Apresiasi LDII Berbagi Daging Kurban untuk Masyarakat
  • Malik Muntu on Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme
  • Sudibyo on Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme
  • Adi Saputra on Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme
  • mulyadi on Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Aktris Ida Royani dan Ben Kasyafani Apresiasi Kurban Warga LDII yang Mampu Gerakkan Ekonomi 500-an Miliar Rupiah

Aktris Ida Royani dan Ben Kasyafani Apresiasi Kurban Warga LDII yang Mampu Gerakkan Ekonomi 500-an Miliar Rupiah

June 8, 2025
Dinas KPKP DKI Jakarta Apresiasi Komitmen LDII Dalam Meningkatkan Kualitas Juru Sembelih Halal

Dinas KPKP DKI Jakarta Apresiasi Komitmen LDII Dalam Meningkatkan Kualitas Juru Sembelih Halal

June 7, 2025
Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

June 10, 2025
Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme

Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme

June 15, 2025
Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

14
Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme

Minhajushobirin Boarding School Bekali Lulusan dengan Teknologi dan Nilai Nasionalisme

9
Aktris Ida Royani dan Ben Kasyafani Apresiasi Kurban Warga LDII yang Mampu Gerakkan Ekonomi 500-an Miliar Rupiah

Aktris Ida Royani dan Ben Kasyafani Apresiasi Kurban Warga LDII yang Mampu Gerakkan Ekonomi 500-an Miliar Rupiah

57
Strategi Pesantren Minhajushobirin Tanamkan Nasionalisme di Era Digital

Strategi Pesantren Minhajushobirin Tanamkan Nasionalisme di Era Digital

4
Menjaga Niat

Menjaga Niat

June 16, 2025
LDII Hadiri Sosialisasi Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme FKUB Pasangkayu

LDII Hadiri Sosialisasi Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme FKUB Pasangkayu

June 16, 2025
Kapolres Luwu Apresiasi LDII Berbagi Daging Kurban untuk Masyarakat

Kapolres Luwu Apresiasi LDII Berbagi Daging Kurban untuk Masyarakat

June 16, 2025
LDII Tanah Laut Bagikan Belasan Ribu Kantong Daging Kurban

LDII Tanah Laut Bagikan Belasan Ribu Kantong Daging Kurban

June 15, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Menjaga Niat June 16, 2025
  • LDII Hadiri Sosialisasi Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme FKUB Pasangkayu June 16, 2025
  • Kapolres Luwu Apresiasi LDII Berbagi Daging Kurban untuk Masyarakat June 16, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.