Di tengah padatnya aktivitas belajar dan mengaji, di Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu kembali melahirkan sosok muda berprestasi. Namanya Muhamad Usman bin Affan, seorang santri yang membuktikan bahwa kecerdasan spiritual dan kehebatan fisik dapat berjalan beriringan.
Selama bulan Agustus 2025, Usman berhasil mengukir prestasi gemilang dengan menyabet tiga gelar juara di ajang pencak silat nasional. Kemenangan ini bukanlah hasil keberuntungan melainkan hasil ketekunannya.
Usman menaklukkan matras di tiga kompetisi bergengsi, diantaranya Juara 1 Kelas G Putra pada Bandung Open Pencak Silat Tournament, Juara 1 Prestasi Tanding Kelas E Dewasa Putra pada Pencak Silat IPSI CUP Cimahi 3, dan Juara 1 Tanding Kelas F Putra dalam Seleksi PON Beladiri Cabor Pencak Silat. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa bakat yang diasah dengan disiplin akan menghasilkan capaian luar biasa.
Menjadi seorang santri sekaligus atlet profesional tentu bukan hal mudah. Usman harus pandai-pandai membagi waktunya. Sejak subuh, ia sudah memulai rutinitas dengan pengajian, dilanjutkan dengan sekolah formal, dan kembali mengaji setelah shalat Dzuhur hingga Asar.
Sore harinya, saat santri lain beristirahat, ia justru memulai latihan fisik yang intensif, sebelum kembali mengikuti pengajian di malam hari. Jadwal yang begitu padat ini menunjukkan betapa besar dedikasi dan semangat juang yang ia miliki.
“Cita-cita saya itu menjadi atlet pencak silat berprestasi, sekaligus menjadi seorang mubalig yang bermanfaat bagi umat,” ungkap Usman. Cita-cita mulia ini sejalan dengan visi Pondok Pesantren Gadingmangu yang memang berkomitmen untuk mencetak mubalig yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, berakhlak mulia, dan mandiri.
Pihak Ponpes Gadingmangu melihat potensi besar dalam diri Usman dan memberikan dukungan penuh. Ini menjadi landasan mengapa Ponpes Gadingmangu senantiasa berupaya memfasilitasi setiap bakat yang dimiliki oleh para santrinya di berbagai bidang, baik akademis maupun non-akademis.
Kisah Usman kini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi pesantren, tetapi juga menjadi inspirasi bagi santri lainnya. Keberhasilannya membuktikan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan yang tepat, seorang santri dapat unggul tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga di bidang yang diminati.
Usman adalah contoh nyata dari generasi muda yang mampu menyeimbangkan kecerdasan spiritual dan fisik, menunjukkan bahwa seorang santri pun dapat meraih prestasi di kancah nasional. Dengan tekad yang kuat dan doa yang tak putus, Usman telah menunjukkan bahwa keseimbangan antara iman, ilmu, dan bakat adalah kunci untuk mencapai kesuksesan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.