Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Headlines

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

2025/06/01
in Headlines, Nasional
0
DPP LDII bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar webinar bertema “Pengenalan Jejak Karbon dan Cadangan Karbon dalam Upaya Mengatasi Perubahan Iklim”. Foto: LINES.

DPP LDII bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar webinar bertema “Pengenalan Jejak Karbon dan Cadangan Karbon dalam Upaya Mengatasi Perubahan Iklim”. Foto: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (31/5). Memperingati Hari Bumi ke-55, Departemen Litbang, Iptek, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menggelar webinar bertema “Pengenalan Jejak Karbon dan Cadangan Karbon dalam Upaya Mengatasi Perubahan Iklim”. Kegiatan ini digelar secara hybrid di Kantor DPP LDII, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (31/5).

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyampaikan bahwa krisis lingkungan yang terjadi hari ini bukanlah hal yang datang tiba-tiba, melainkan akumulasi dari banyaknya kelalaian manusia dalam menjaga bumi selama bertahun-tahun. Ia mengingatkan bahwa bumi bukan sekadar tempat tinggal, tetapi amanah besar yang harus dijaga oleh manusia sebagai khalifah di bumi.

KH Chriswanto turut menyoroti temuan-temuan ilmiah terkini terkait perubahan iklim. Mengutip laporan CNN Indonesia pada 28 Mei 2025, ia menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir telah terjadi perpindahan air dalam jumlah besar dari daratan ke lautan. Pergeseran ini membuat redistribusi air dunia menjadi tidak seimbang, bahkan disebut-sebut sebagai peristiwa yang mengarah pada skenario akhir zaman jika tidak ditangani dengan serius.

Kenaikan permukaan laut global yang mencapai 1,95 milimeter per tahun pun tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari pencairan es Greenland yang hanya 0,8 milimeter per tahun. Tak hanya itu, dikutip dari Kompas, bahwa jarak bumi dan bulan pun semakin menjauh, yang berdampak pada melambatnya rotasi bumi. Di masa depan, sehari mungkin tak lagi 24 jam, tetapi bisa menjadi 25 jam. Fakta-fakta ini, menurut KH Chriswanto, bukan untuk menakut-nakuti, melainkan menjadi peringatan dini bagi umat manusia agar kembali berpikir, bersikap, dan bertindak bijak terhadap alam.

Menghadapi kenyataan tersebut, KH Chriswanto menekankan pentingnya memulai langkah kecil. Ia mengatakan bahwa setiap ikhtiar, sekecil apa pun, tetap berarti dalam menjaga bumi, “Tidak perlu menunggu sempurna atau besar. Yang dibutuhkan adalah kesadaran dan konsistensi. Bumi sudah dianugerahkan kepada manusia, bukan untuk dieksploitasi, melainkan untuk dirawat bersama. Upaya mengurangi jejak karbon bukan semata soal angka, tapi juga bentuk ketaatan pada amanah yang diberikan kepada umat manusia sebagai khalifah di bumi,” ungkapnya.

KH Chriswanto juga menegaskan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, LDII secara konsisten telah menanam lebih dari lima juta pohon di seluruh Indonesia sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap lingkungan. Beberapa pondok pesantren dan kantor pusat LDII pun telah memanfaatkan energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan akan terus dikembangkan ke wilayah-wilayah lainnya. Bahkan, di beberapa daerah, LDII turut mengembangkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagai bagian dari pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.

Menurut KH Chriswanto, semua langkah itu dilakukan sebagai upaya kolektif LDII dalam mendukung pengurangan emisi karbon nasional, sekaligus bentuk tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga kelestarian bumi. Ia berharap bahwa semakin banyak individu dan lembaga yang tergerak untuk mengambil peran serupa, karena perubahan iklim tidak mengenal batas negara, agama, maupun status sosial.

“Ini bukan soal besar atau kecilnya aksi kita. Tapi apakah kita mau bergerak dan memulai meski hanya dengan langkah-langkah kecil yang kita lakukan secara bersama dan serentak tentu dampaknya akan besar jika dilakukan secara kolektif,” tutupnya.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK, Irawan Asaad yang hadir sebagai narasumber mengapresiasi langkah LDII dalam mengelola lingkungan hidup. Foto: LINES.

Sementara itu, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLH, Irawan Asaad, menjelaskan bahwa perubahan iklim terjadi akibat aktivitas manusia yang mengubah komposisi gas rumah kaca di atmosfer, seperti CO2, metana, dan lainnya, sehingga menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Lima sektor utama penyumbang emisi adalah energi, industri, limbah, pertanian, dan kehutanan.

“Dampak perubahan iklim sudah nyata, meliputi kelangkaan air, kerusakan ekosistem darat dan laut, menurunnya kualitas kesehatan, kelangkaan pangan, hingga meningkatnya bencana hidrometeorologi yang kini mencapai 80 persen dari total bencana di Indonesia,” ungkapnya.

Irawan mengapresiasi langkah LDII, seperti penggunaan PLTS di pondok pesantren, pengelolaan sampah mandiri, dan gerakan Proklim, sebagai contoh tindakan kolektif yang dapat mendorong perubahan besar,  “Ini adalah contoh nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara kolektif,” ujarnya.

Dalam konteks ini, istilah jejak karbon (carbon footprint) sangat penting sebagai alat ukur emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Irawan membagi jejak karbon menjadi empat kategori: jejak karbon individu, yaitu emisi CO2 dari penggunaan pakaian, makanan, rumah, dan perjalanan sehari-hari. Jejak karbon organisasi, yang mencakup emisi dari energi bangunan, proses industri, dan kendaraan perusahaan. Jejak karbon negara, yaitu total emisi dari konsumsi bahan baku, energi, serta aktivitas impor dan ekspor. Serta, jejak karbon produk, yang merupakan emisi selama siklus hidup produk, mulai dari bahan mentah hingga pembuangan atau daur ulang.

Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memegang peran strategis dalam pengendalian perubahan iklim Indonesia. KLHK mengelola implementasi Nationally Determined Contributions (NDC), komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 2030, “Upaya ini mencakup pengembangan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, rehabilitasi hutan dan lahan, serta mekanisme perdagangan karbon sebagai instrumen ekonomi. KLH juga menggalakkan program mitigasi dan adaptasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat luas,” lanjutnya.

Irawan mendorong LDII untuk terus menggalakkan serta menyebarkan dan menyosialisasikan upaya mitigasi perubahan iklim. Ia percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran dan aksi kolektif, LDII bisa berkontribusi besar dalam menjaga lingkungan dan menghadapi tantangan perubahan iklim.

Webinar ini diikuti oleh lebih dari 250 titik studio yang tersebar di studio DPW dan DPD LDII, sekolah serta Pondok Pesantren di bawah naungan LDII. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen LDII dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan alam serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Tags: BPLHKLHKLHKldiilingkungan hidupPengurangan Jejak Karbon

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Sudarmanto on Sinergi DPP LDII dan Ponpes Gadingmangu Perkuat Karakter Santriwati
  • Piyan on PC LDII Pusakajaya Gelar Donor Darah Bersama PMI Subang
  • Zulkifli on Salat Idul Fitri LDII Kotabaru Jadi Ajang Silaturrahim Ratusan Warga
  • admp on Keseimbangan
  • Sudarmono on Keseimbangan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

September 22, 2025
LDII Dorong Erick Thohir Prioritaskan Pembinaan Karakter Generasi Muda

LDII Dorong Erick Thohir Prioritaskan Pembinaan Karakter Generasi Muda

September 22, 2025
LDII Yakini Jenderal Ahmad Dofiri Mampu Perkokoh Kamtibmas Sekaligus Percepat Reformasi Polri

LDII Yakini Jenderal Ahmad Dofiri Mampu Perkokoh Kamtibmas Sekaligus Percepat Reformasi Polri

September 20, 2025
DLH Palangka Raya

World Cleanup Day 2025, Pemkot Palangka Raya Ajak Warga Bersih-Bersih Kota

September 21, 2025
Gubernur Sulbar Resmikan 9 Masjid Naungan LDII untuk Sarana Tingkatkan Iman dan Takwa

Gubernur Sulbar Resmikan 9 Masjid Naungan LDII untuk Sarana Tingkatkan Iman dan Takwa

5
Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

4
Konferensi Pers Pramuswil Papua, LDII Tegaskan Komitmen Netral Aktif dan Kolaborasi Membangun Papua

Konferensi Pers Pramuswil Papua, LDII Tegaskan Komitmen Netral Aktif dan Kolaborasi Membangun Papua

2
Keseimbangan

Keseimbangan

2
al ubaidah

IPSI Nganjuk Gelar Silaturahim Perguruan Silat di Ponpes Al Ubaidah

September 28, 2025
Kedaulatan Sejarah untuk Indonesia: Menulis Masa Lalu, Mengarahkan Masa Depan

Kedaulatan Sejarah untuk Indonesia: Menulis Masa Lalu, Mengarahkan Masa Depan

September 28, 2025
Olahraga Warnai Silaturahim LDII Kota Tangerang ke LDII Pinang

Olahraga Warnai Silaturahim LDII Kota Tangerang ke LDII Pinang

September 27, 2025
LDII Banten

Bangun Kesadaran Hukum, Kejati Banten dan LDII Siap Berkolaborasi

September 27, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • IPSI Nganjuk Gelar Silaturahim Perguruan Silat di Ponpes Al Ubaidah September 28, 2025
  • Kedaulatan Sejarah untuk Indonesia: Menulis Masa Lalu, Mengarahkan Masa Depan September 28, 2025
  • Olahraga Warnai Silaturahim LDII Kota Tangerang ke LDII Pinang September 27, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.