Samarinda (30/12). DPW LDII Kalimantan Timur (Kaltim) beraudiensi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kaltim H. Abdul Khaliq. Pertemuan yang dilaksanakan pada Rabu (24/12) dihadiri Ketua DPW LDII Kaltim, Krishna Purnawan Candra dan didampingi para pengurus lainnya.
Audiensi sekaligus silaturrahim itu membahas berbagai program strategis Kemenag serta peran organisasi kemasyarakatan Islam dalam mendukung kebijakan pemerintah. Dalam kesempatan tersebut, Abdul Khaliq menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat, termasuk LDII dalam menyambut momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Salah satu fokus utama yakni mengimplementasikan program ‘Masjid Ramah Pemudik’ yang telah diluncurkan Kementerian Agama RI sebelumnya. Menurut Abdul Khaliq, secara nasional sebanyak 6.919 masjid yang berada di sepanjang jalur mudik telah disiapkan untuk mendukung program tersebut.
Peluncuran perdana dipusatkan di Masjid Jami’ An-Nur, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (23/12/2025), mengingat Karawang merupakan salah satu titik strategis perlintasan pemudik di Pulau Jawa. Ia juga mengutip Menag Nasaruddin Umar, bahwa Program Masjid Ramah Pemudik itu merupakan wujud nyata nilai toleransi dan semangat kemanusiaan. “Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang publik yang ramah dan melayani kebutuhan masyarakat,” kata dia.
Karenanya ia berharap seluruh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) diimbau membuka masjid sebagai tempat istirahat, pelayanan air minum, toilet, dan fasilitas pendukung lainnya bagi para pemudik. Menanggapi hal itu, LDII Kaltim menegaskan mendukung penuh program Masjid Ramah Pemudik.
Untuk memperkuat implementasi di lapangan, Prof. Chandra berharap adanya surat instruksi resmi dari Kementerian Agama sebagai pedoman bagi seluruh masjid LDII di Kalimantan Timur dalam menyukseskan program tersebut, demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Selain membahas program masjid, audiensi juga menyinggung peluang penguatan dukungan pemerintah terhadap pondok pesantren LDII di Kalimantan Timur. Abdul menyampaikan, pihaknya ke depan akan bentuk direktorat jenderal khusus yang menangani urusan pesantren.
Sementara itu, penyelenggaraan ibadah haji akan dikelola oleh Kanwil Kementerian Haji dan Umrah Kalimantan Timur yang telah terbentuk dan saat ini dipimpin Pelaksana Tugas, Mohlis. Ditambah lagi akan ada peningkatan kuota haji Kalimantan Timur tahun 2026, dimana peningkatan signifikan dari 2.586 menjadi 3.189 orang, dengan jumlah kelompok terbang (kloter) bertambah dari enam menjadi sembilan kloter.
“Pembagian kuota tersebut akan dilakukan secara lebih merata ke seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, tidak lagi semata berdasarkan jumlah penduduk muslim sebagaimana kebijakan sebelumnya,” kata Abdul Khaliq.
Di akhir audiensi, Ketua DPW LDII Kaltim Prof. Candra menyerahkan cinderamata Majalah Nuansa dan Kalender LDII Tahun 2026 kepada Kakanwil Kemenag Kaltim lalu berfoto bersama.










