Kediri (6/10). DPD LDII Kabupaten Kediri dan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Blawe mengikuti apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di tempat yang berbeda pada Rabu (22/10). Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno mengikuti apel HSN 2025 di Lapangan Canda Bhirawa, Pare, Kabupaten Kediri.
“Peringatan Hari Santri merupakan momentum penting untuk memperkuat persatuan serta menumbuhkan kembali semangat perjuangan para santri. Momen ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus meneladani semangat perjuangan para santri dalam menjaga keutuhan bangsa serta meneguhkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana yangbertindak sebagai pembina upacara menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga semangat resolusi jihad, memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mendukung pembangunan daerah.
“Para santri harus terus menjaga resolusi jihad dengan semangat kebersamaan, menjaga NKRI, serta berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Kediri. Kami berkomitmen mengembangkan Ponpes di sekitar Kabupaten Kediri,” tegas Mas Dhito.
Mas Dhito sapan akarabnya menjelaskan saat ini terdapat 51 pondok pesantren aktif yang terus berkembang di wilayah Kabupaten Kediri. Ia menjelaskan Ponpes mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, dengan merencanakan menaikkan honor guru Madin dari Rp300 ribu menjadi Rp450 ribu per bulan, yang akan direalisasikan pada tahun 2026.
Sementara itu, peringatan HSN 2025 di Kabupaten Kediri juga dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk pondok pesantren, lembaga pendidikan, dan kantor pemerintahan. Sejumlah pondok pesantren di bawah naungan LDII menggelar apel santri secara mandiri, salah satunya di Pondok Pesantren Blawe.
“Momen Hari Santri adalah saat untuk melahirkan pemimpin bangsa yang berkarakter dan berbudi luhur, sebagaimana cita-cita para pendahulu agar Indonesia menjadi negara yang makmur dengan kepemimpinan yang amanah,” ujar Ketua Ponpes Blawe, Iqbal Gunawan Sakti
Ia menekankan pentingnya peran santri sebagai teladan di masyarakat serta dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan persatuan bangsa. Iqdal mengingatkan para santri untuk tidak menyiakan amanah besar tersebut.
“Kepada para santri, jangan santai atau menyia-nyiakan amanah. Jadilah generasi yang menjaga kerukunan masyarakat dan mengawal pembangunan bangsa bersama para ulama sebagai panutan dan penengah,” tutupnya.












