Bandung (28/5). DPD LDII Kota Bandung melalui Bagian Pendidikan dan Dakwah (PKD) melaksanakan kegiatan pengamatan hilal (rukyatul hilal) untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1446 Hijriah. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Al-Biruni, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung (UNISBA), pada Selasa (27/05).
Kegiatan pengamatan hilal ini dilaksanakan sebagai bagian dari kontribusi LDII dalam mendukung ketepatan waktu ibadah bagi umat Islam, khususnya dalam menyambut datangnya bulan Zulhijah yang menjadi momentum penting pelaksanaan ibadah puasa Arafah dan Idul Adha.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Agama, akademisi, organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk LDII, serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan langsung proses rukyatul hilal. Tim pengamat menggunakan peralatan optik modern untuk membantu pengamatan secara lebih cermat.
Kepala Observatorium Al-Biruni UNISBA, Encep Abdul Rojak, menjelaskan bahwa hasil pengamatan hilal di 11 titik pengamatan se-Jawa Barat, termasuk di Kota Bandung, tidak berhasil melihat hilal secara kasatmata. “Hasil dari pemantauan hilal pada hari ini tidak terlihat, namun tetap akan kami laporkan kepada Kementerian Agama untuk menjadi salah satu referensi dalam sidang isbat penentuan awal bulan Zulhijah,” ujarnya.
Menurutnya, tidak terlihatnya hilal merupakan bagian dari dinamika astronomis yang harus dicatat secara objektif dan disampaikan sesuai prosedur. Ia menekankan pentingnya dokumentasi ilmiah dalam proses rukyatul hilal agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik secara akademis maupun keagamaan.
Sementara itu, Ketua Bagian Pendidikan dan Dakwah DPD LDII Kota Bandung, Gunawan, menyampaikan bahwa pengamatan hilal merupakan bentuk implementasi dakwah bil haal dari LDII, “Pengamatan hilal ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi memiliki dampak besar bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah sesuai waktu yang benar. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga ketepatan waktu ibadah dan mendukung persatuan umat dalam penetapan hari-hari besar keagamaan,” ujar Gunawan.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara organisasi kemasyarakatan Islam, perguruan tinggi, dan instansi pemerintah sangat penting dalam menciptakan data astronomis yang valid dan dapat dijadikan dasar dalam keputusan keagamaan.
Menurutnya, kegiatan semacam ini juga mendorong generasi muda untuk mencintai ilmu falak dan memahami pentingnya sains dalam kehidupan beragama. Hasil dari pengamatan hilal ini kemudian diserahkan kepada Kementerian Agama sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat.
Berdasarkan hasil sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, awal bulan Zulhijah 1446 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu (29/5). Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1446 H bertepatan pada hari Jumat (6/6).