Bantul (8/6). PC LDII Mantrijeron menyelenggarakan Pengajian Sarimbitan bertema “2 Insan, 2 Hati, 1 Cinta Menuju Surga”, Selasa (13/5/2025) di Masjid Al-Mustaqim, Kasihan, Bantul. Kegiatan ini ditujukan untuk membekali pasangan suami istri muda warga LDII yang usia pernikahannya di bawah 10 tahun, agar mampu membangun keluarga harmonis di tengah dinamika kehidupan rumah tangga.
Puluhan pasangan hadir mengikuti pengajian yang digelar secara intensif. Ketua panitia, Bagus Abdurrahman Sholeh, menyebut antusiasme peserta sangat tinggi. “Alhamdulillah acara berjalan lancar. Para pasangan bahkan datang lebih awal dan aktif berinteraksi dalam sesi tanya jawab,” ujarnya.
Penasihat PC LDII Mantrijeron, Erry Syahrizal Nurhimawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons atas meningkatnya kasus disharmonisasi rumah tangga, terutama pada pasangan usia pernikahan muda. “Kami menerima banyak masukan dari warga dan melihat langsung beberapa pasangan muda yang mengalami kesulitan menjaga keharmonisan, bahkan berujung pada perceraian,” ungkap Erry. Menurutnya, pengajian ini dirancang sebagai bentuk pencegahan dan pembinaan karakter keluarga.
Dalam pemaparan materinya, Erry menekankan pentingnya peran LDII dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. “Kami ingin membentuk generasi keluarga LDII yang tangguh, penuh cinta, dan siap menghadapi ujian hidup bersama. Rumah tangga itu ibadah panjang, butuh ilmu dan kesabaran,” tegasnya.
Agar orang tua dapat mengikuti pengajian dengan fokus, panitia juga menyediakan ruang khusus untuk anak-anak yang diisi kegiatan edukatif seperti mewarnai, menempel, dan bermain bersama. Di akhir acara, anak-anak diberikan snack sebagai bentuk apresiasi. Menurut Erry, kegiatan ini akan terus dikembangkan. “Ke depan, kami berencana memperluas pengajian hingga pasutri usia pernikahan 20 tahun ke bawah, serta menambahkan media visual dan metode yang lebih interaktif agar lebih menyentuh,” tutupnya.
Sementara, pemateri Debby Zulkarnain membawakan materi bertema “Kesehatan Keluarga”. Ia menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan psikis dalam pernikahan, termasuk kesehatan reproduksi dan komunikasi seksual. “Komunikasi itu fondasi. Suami dan istri harus belajar dari satu sama lain, termasuk belajar dari anak-anak. Harmoni dimulai dari komunikasi yang saling membahagiakan,” katanya.
Sementara pemateri kedua, Eko Budiono, membawakan topik “Keluarga Bahagia”. Ia menyoroti pentingnya saling memahami hak dan kewajiban dalam hubungan suami-istri. “Keluarga bahagia tercipta saat pasangan saling percaya, mendukung, dan menjalankan peran masing-masing. Tujuan akhirnya bukan hanya bahagia dunia, tapi juga surga bersama,” ujar Eko.