Manokwari (3/6). Biro Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPW LDII Papua Barat menggelar musyawarah pembentukan tim LINES Papua Barat, di Sekretariat DPW LDII Papua Barat, pada Minggu (11/5). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Rakornas II LDII di Jakarta (21–23 Februari 2025) dan Rakorwil II LDII Papua Barat (1 Mei 2025).
Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto mengungkapkan, musyawarah tersebut bertujuan untuk memperkuat kehadiran LDII di ruang digital melalui platform Facebook, Instagram, dan TikTok. “Kami mengajak generasi muda berperan aktif memproduksi dan menyebarkan konten positif serta bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Suroto menekankan, pentingnya literasi media dalam menghadapi era post-truth. “Kemudahan mengakses informasi di era digital saat ini seperti pisau bermata dua. Informasi keliru bisa diyakini sebagai kebenaran, inilah yang disebut post-truth,” ujarnya.
Ia menambahkan, media memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi secara jujur dan faktual. “Media harus meluruskan informasi, bukan menyebarkan narasi yang menyesatkan,” jelasnya.
Suroto juga mengingatkan bahwa informasi yang salah dapat memunculkan stigma negatif terhadap hal-hal yang sebenarnya positif. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial yang baik menjadi kunci agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar.
Musyawarah tersebut dipimpin oleh anggota Biro KIM Papua Barat, Abdulloh Avan. Ia menjelaskan bahwa pembentukan tim tersebut bertujuan mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam kegiatan positif dan menghindari aktivitas yang kurang bermanfaat, “Seperti kecanduan bermain game,” tegasnya.
Hal senada disampaikan anggota Biro KIM LDII Papua Barat, Erick Yuniardi. Ia menyambut baik inisiatif ini karena peran media sosial sangat penting dalam menyebarkan kegiatan positif LDII yang selama ini belum banyak terekspos.
“Kami ingin generasi muda mampu memanfaatkan perangkat Android mereka untuk menghasilkan dokumentasi berupa foto dan video yang dapat digunakan sebagai bahan pemberitaan kegiatan LDII di Papua Barat,” tutup Erick.