Klaten (19/8). Ribuan warga Pedan, Kabupaten Klaten, memeriahkan upacara pengibaran bendera peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara berlangsung di Lapangan Gelora Pemuda, Pedan, Klaten, Jawa Tengah pada Minggu (17/8/2025).
Camat Pedan Sutopo memimpin jalannya upacara sebagai inspektur dan membacakan amanat Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo. Dalam amanatnya, Bupati Klaten mengingatkan pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa.
Ia mengutip pesan Presiden pertama RI, Soekarno, “Jas Merah” – Jangan sekali-kali melupakan sejarah. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Mari jadikan peringatan ini motivasi untuk mengisi kemerdekaan,” pesannya melalui Inspektur Upacara.
Bupati juga menekankan potensi Klaten yang meliputi sumber daya alam, warisan budaya, serta letak strategis di antara Solo dan Yogyakarta. Menurutnya, pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, penciptaan lapangan kerja, perbaikan iklim investasi, dan peningkatan pelayanan publik menjadi prioritas utama. Ia menambahkan prestasi yang telah diraih Kabupaten Klaten harus menjadi dorongan untuk terus meningkatkan kinerja, inovasi, dan integritas.
Hadir jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Pedan, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pelajar dari seluruh sekolah di wilayah Pedan. Dari unsur keamanan tampak Kapolsek Pedan Imam Santoso beserta jajaran dan perwakilan Danramil. Hadir pula Wakil Ketua PC LDII Pedan Sartono, Ketua FKDM Pedan yang juga Ketua Senkom Mitra Polri Pedan Wiyono, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Pedan.
Wakil Ketua PC LDII Pedan, Sartono mengapresiasi terselenggaranya upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Gelora Pemuda Pedan. Ia menegaskan momentum kemerdekaan harus menjadi pengingat bagi generasi muda untuk menjaga persatuan dan meningkatkan kontribusi bagi pembangunan daerah.
“Upacara ini bukan sekadar seremonial, tetapi sarana memperkuat kebersamaan seluruh elemen masyarakat. Saya melihat bagaimana Forkopimcam, perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga pelajar dari semua tingkatan bisa hadir bersama dengan penuh semangat. Inilah wujud nyata persatuan di Pedan,” kata Sartono.
Ia menilai keterlibatan lintas organisasi seperti LDII, Muhammadiyah, MTA, Banser, Senkom, dan ormas lain menunjukkan kekompakan masyarakat dalam merawat semangat kemerdekaan. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi modal penting untuk mendukung program pemerintah, khususnya di tingkat kecamatan hingga desa.
“Tema nasional tahun ini, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, harus kita terjemahkan dalam tindakan nyata. LDII siap bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah, ormas, maupun lembaga pendidikan, untuk menumbuhkan kepedulian sosial, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memperkuat cinta tanah air di kalangan generasi muda,” ujarnya.