Pemalang (22/11). PC LDII Kecamatan Pemalang menemui Camat Pemalang Prasetyo di kantor kecamatan untuk memperkuat komunikasi dan menyelaraskan program sosial-keagamaan dengan agenda pembangunan wilayah. Pertemuan pada awal pekan itu menjadi ruang dialog antara organisasi keagamaan dan pemerintah kecamatan, untuk memastikan kolaborasi berjalan lebih terarah.
Prasetyo menyampaikan apresiasi terhadap kiprah LDII yang dinilainya konsisten menjalankan program pembinaan masyarakat. Ia menilai LDII memiliki jaringan dan kegiatan yang mampu membantu pemerintah daerah mencapai berbagai target pembangunan, terutama di tingkat kecamatan.
“Kami melihat LDII bergerak aktif di masyarakat. Ada kegiatan keagamaan, sosial, hingga edukasi lingkungan. Ini sangat membantu pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan kolaborasi antara pemerintah dan ormas diperlukan agar program pembangunan dapat menyentuh seluruh lapisan warga. Prasetyo menilai LDII termasuk ormas yang memiliki komitmen kuat terhadap pembinaan karakter dan ketertiban sosial.
“Kami ingin kemitraan ini berjalan lebih konkret. Misalnya menguatkan kegiatan remaja, menahan potensi konflik sosial, dan mengembangkan program edukasi yang relevan,” ucapnya.
Ketua PC LDII Pemalang, Siswo Sukarno, menyampaikan terima kasih atas ruang audiensi yang diberikan pemerintah kecamatan. Ia menjelaskan LDII Pemalang sedang memperluas program pembinaan remaja, penguatan keluarga, dan pemberdayaan ekonomi berbasis jamaah.
“Kami menyiapkan program yang sifatnya berkelanjutan. Kami ingin warga LDII bisa berkontribusi lebih luas melalui kegiatan yang rapi dan terukur,” tuturnya.
Siswo menambahkan LDII Pemalang siap menindaklanjuti ajakan pemerintah kecamatan untuk meningkatkan sinergi. Ia menegaskan LDII akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di tingkat kelurahan, termasuk dukungan untuk keamanan lingkungan, peningkatan literasi keagamaan, serta partisipasi dalam kegiatan desa.
“Kami siap bergerak bersama pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. LDII selalu membuka ruang kerja sama,” ujarnya.
Siswo mengatakan program tersebut dirancang agar generasi muda memiliki ketahanan moral dan kompetensi yang relevan dengan tantangan sekarang. “Kami ingin anak-anak muda tidak hanya kuat secara keagamaan, tapi juga cakap secara sosial dan digital,” katanya.

