Bantul (24/3). LDII Pendowoharjo memanfaatkan momentum Ramadan 1446 Hijriah dengan menggelar pengajian intensif membahas Kitab Thoharoh. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Al-Hidayah, Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarya pada Jumat (14/3).
Pengajian Kitabul Thoharoh tersebut, bertujuan untuk memperdalam pemahaman warga LDII terkait menjaga kesucian diri dan tempat ibadah untuk kepentingan peribadatan. Ketua panitia pengajian, Indarji menjelaskan, pengajian yang dibuka untuk semua kalangan usia ini menarik antusiasme warga, mulai dari praremaja hingga orang tua.
“Materi yang disampaikan dalam kajian membahas dasar-dasar thoharoh, mulai dari tata cara bersuci dari hadas besar, menyucikan najis, hingga adab menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pengajian ini bertujuan menguatkan pemahaman warga LDII terhadap pentingnya menjaga kesucian sebagai bagian dari penyempurnaan ibadah. “Ilmu thoharoh adalah pondasi dalam menjalankan ibadah, terutama salat. Kami ingin warga memahami secara rinci bagaimana tata cara bersuci yang benar,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Indarji menuturkan, menjaga kesucian bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menjaga kebersihan diri dari najis. “Kami mendorong peserta untuk mempraktikkan langsung ilmu yang didapat, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk disampaikan kepada masyarakat sekitar agar pemahaman ini semakin meluas,” tambahnya.
Ia berharap, pengajian ini menjadi bagian dari kontribusi LDII dalam memperkuat pemahaman fikih di kalangan umat Islam. Lebih lanjut, Indarji menegaskan bahwa pengajian Kitab Thoharoh ini merupakan bagian dari program LDII untuk meningkatkan kualitas ibadah warganya.
“Kami juga membuka ruang diskusi agar jamaah bisa langsung bertanya mengenai hal-hal yang masih membingungkan mereka,” tambah Indarji.
Salah satu peserta pengajian, Satrio mengaku mendapatkan banyak manfaat dari pengajian ini. Ia menyebutkan bahwa penjelasan yang rinci dan disertai dalil-dalil, yang membuatnya lebih yakin dalam melaksanakan praktik thoharoh.
“Kami merasa tercerahkan, terutama dalam hal-hal yang sering dianggap sepele, seperti tata cara menyucikan najis. Ini menjadi bekal penting agar ibadah saya lebih sah secara syariat,” ungkapnya.
Alhamdulillah..
Pemantapan dalam fiqih toharoh,..
Semoga barokah
Menambah kefahaman