Kediri (11/12). Pengasuh Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, KH Hafiludin, menekankan sabar merupakan kewajiban utama bagi setiap muslim. Al Quran memerintahkan orang-orang beriman untuk bersabar, saling menguatkan dalam kesabaran, dan menjaga ketakwaan agar meraih keberuntungan. Perintah ini menunjukkan posisi sabar sebagai fondasi karakter seorang mukmin.
KH Hafiludin menjelaskan bahwa setiap cobaan yang hadir dalam hidup memiliki tujuan. Ujian diberikan untuk menampakkan kualitas keimanan seseorang, apakah konsisten dalam ibadah atau hanya baik dalam ucapan, “Dengan adanya cobaan, terlihat siapa yang tetap teguh menjalankan syariat meski berada dalam tekanan dan keterbatasan,” katanya.
Kesabaran memiliki keutamaan besar yang hanya diberikan kepada mereka yang tahan uji. Pertama, orang yang bersabar mendapatkan pahala tanpa batas, tanpa hisab. Kedua, Allah mencintai hamba-hamba yang bersabar. Cinta ini menjadi penghargaan tertinggi yang tidak dimiliki oleh orang yang mudah goyah. Ketiga, Allah bersama orang-orang yang bersabar, memberikan pertolongan dan kekuatan dalam menghadapi kesulitan hidup.
KH Hafiludin mengingatkan jamaah agar menyadari bahwa cobaan yang menimpa manusia saat ini jauh lebih ringan dibanding ujian yang dialami generasi terdahulu. Contohnya, Nabi Ayub AS diuji dengan sakit bertahun-tahun, kehilangan istri, serta empat belas anaknya.
“Meski mengalami penderitaan berat, Nabi Ayub tetap teguh dalam ketaatan tanpa keluhan. Ujian dalam kehidupan sehari-hari merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya, bukan tanda penolakan atau kebencian,” ungkapnya.
Kesabaran dalam ajaran Islam terbagi menjadi tiga bentuk. Pertama, sabar dalam menjalankan perintah Allah. Seberat apa pun keadaan, seperti sakit atau kelelahan, kewajiban ibadah tetap harus dijalankan tanpa keluhan. Kedua, sabar dalam menjauhi larangan. Godaan untuk berbuat dosa mungkin datang dengan mudah, namun seorang mukmin harus menahan diri karena memahami batasan syariat.
“Ketiga, sabar dalam menghadapi cobaan. Sikap menerima takdir dengan ridha menjadi bukti ketundukan kepada Allah sekaligus cara menenangkan hati saat musibah datang,” lanjutnya.
Menurut KH Hafiludin, siapa pun yang mampu menjaga tiga bentuk kesabaran ini akan mendapatkan keutamaan luar biasa: pahala besar yang tidak terhitung, cinta Allah, dan pertolongan dari-Nya.
“Kesabaran seperti ini menjadi bekal penting bagi seorang muslim agar tetap teguh beribadah hingga menutup usia dalam keadaan husnul khotimah,” tutupnya.
Sumber: Youtube LDII TV pada 11 Mei 2021









