Ketapang (27/6). Ketua PC LDII Kecamatan Singkup Ketapang Usup Supriatna mengatakan, seiring zaman berkembang canggih, pembinaan generasi penerus pun semakin menjadi tantangan. Hal itu menjadi latar belakang digelarnya Festival Anak Saleh (FAS) pada Minggu (22/6) lalu.
Menurutnya, konsistensi dan program pembinaan lanjutan menjadi kunci utama suksesnya menyiapkan generasi berkarakter luhur. “Memiliki generasi berkarakter luhur menjadi dambaan bersama, bukan hanya orang tua melainkan termasuk negara ini. Maka pembinaan mesti dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya saat membuka FAS di Masjid Al Ihsan, Singkup, Ketapang, Kalimantan Barat.
Diadakannya festival bukan sekedar ajang lomba, tapi juga menjadi evaluasi pembelajaran dari penerapan kurikulum pendidikan KBM. “Festival ini sebenarnya menjadi sarana evaluasi untuk mendapatkan gambaran atas pelaksanaan kurikulum pembinaan generasi. Namun dikemas dengan metode perlombaan sehingga anak-anak lebih gembira,” tegas dia.
Usup menyebut FAS telah menjadi agenda tahunan dan dilakukan setiap akhir tahun ataupun liburan sekolah. “Harapan peserta tidak terganggu jadwal sekolah dan memanfaatkan waktu libur yang panjang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Sodiqin menjelaskan pada festival tahun ini diikuti peserta dari lima kelompok belajar mengaji (KBM). Yakni KBM Sukasari, KBM Sukaraja, KBM Sukaharapan dan KBM Sei Kerandi.
Acara itu mengambil tema ‘Membentuk Generasi Penerus yang Berkarakter Luhur, Profesional dan Religius untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045’. Festival berlangsung sehari dengan lomba edukatif antara lain, lomba adzan, hafalan doa harian, bacaan surat pendek, dai cilik, serta praktek salat.