Kota Tangerang (16/12). DPD LDII Kota Tangerang menghadiri Konser Amal Aksi Peduli Bencana Sumatera, Aceh, dan Jawa yang digelar Pemerintah Kota Tangerang, pada Sabtu (13/12). Kegiatan berlangsung di Taman Elektrik Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan kegiatan diinisiasi oleh Tim Aksi MUI Kota Tangerang dan Tim Tanggap Bencana Kota Tangerang. Dengan tujuan untuk mengumpulkan donasi bagi korban bencana di Sumatera dan Aceh.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian yang lahir dari hati masyarakat Kota Tangerang terhadap saudara-saudara yang terkena musibah di Sumatera dan Aceh,” ujarnya.
Ketua Aksi Amal Kota Tangerang, Ika Lestari mengatakan konser amal ini berhasil mengumpulkan dana hampir mencapai Rp1,3 miliar. Bantuan yang terkumpul akan disalurkan secara transparan melalui pemerintah dan unsur terkait agar tepat sasaran.
“Kami berharap kebaikan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda, dan semoga Kota Tangerang senantiasa dijauhkan dari segala mara bahaya dan musibah,” kata Ika.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Kota Tangerang Sobrun Jamili turut mengapresiasi kepedulian pemerintah daerah dan warga Kota Tangerang dalam membantu penanganan bencana di Sumatera dan Aceh. “Kepedulian ini sangat luar biasa, terlihat dari jumlah donasi yang terkumpul,” ujarnya.
DPD LDII Kota Tangerang juga ikut berperan aktif dalam kegiatan ini. Ketua Bagian PKD DPD LDII Kota Tangerang yang juga anggota Biro PKD DPW LDII Banten Ustadz Muhammad Yunus didampingi Sekretaris DPD LDII Kota Tangerang Deni Fatahu Rahman menyerahkan bantuan langsung dari DPD LDII Kota Tangerang melalui Ketua Aksi Amal, Ika Lestari.
Ustadz Yunus mengungkapkan, pihaknya berkomitmen hadir membantu masyarakat melalui berbagai program sosial, salah satunya bantuan untuk korban banjir tersebut. “Semoga dapat meringankan beban para korban, dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Yunus menegaskan, kepedulian terhadap masyarakat merupakan bagian dari program kerja LDII dalam penguatan nilai kebangsaan dan sosial kemasyarakatan. “LDII tidak hanya fokus pada pembinaan internal, tetapi juga hadir ketika masyarakat membutuhkan. Kami ingin memastikan nilai gotong-royong dan solidaritas tetap hidup dalam setiap keadaan,” ujarnya.

