Pemalang (31/10). Ratusan santri Pondok Pesantren Zaenal Asyikin di bawah naungan LDII Pemalang dan para siswa SMA Generasi Unggul Pemalang mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10. Acara berlangsung di halaman SMA Generasi Unggul Pemalang pada Rabu (22/10/2025).
Kepala SMA Generasi Unggul Pemalang, Tri Yoga Prastawa bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam kesempatan itu, Tri Yoga menekankan pentingnya peran santri di era modern. Santri diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman serta menjadi pelopor dalam membawa nilai-nilai positif di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial yang cepat.
“Santri harus menjadi penjaga nilai-nilai kemerdekaan sekaligus penggerak peradaban global yang membawa kedamaian dan kemaslahatan,” ucap Tri Yoga saat membacakan pesan Menteri Agama.
Ia berpesan agar santri terus menuntut ilmu, menjaga akhlak, dan berdaya saing global. “Tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, hormati guru dan kiai, serta cintai Tanah Air,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Zaenal Asyikin, KH Abdurroziq, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, agenda kolaboratif ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pendidikan berbasis pesantren dengan lembaga pendidikan umum. Ia menegaskan bahwa kerja sama seperti ini menunjukkan bahwa nilai keagamaan dapat berjalan beriringan dengan pengembangan ilmu pengetahuan modern.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Kolaborasi antara pesantren dan sekolah seperti SMA Generasi Unggul menjadi bukti bahwa pendidikan agama dan pendidikan umum bukan dua hal yang harus dipisahkan. Justru keduanya harus saling melengkapi agar mampu melahirkan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak, berkarakter, dan siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digiatkan agar tercipta ekosistem pendidikan yang selaras antara penguatan spiritual, moral, dan kecakapan akademik. “Kami berharap kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut dan semakin diperkuat. Dengan harmonisasi nilai agama dan keilmuan, kita bersama-sama menyiapkan generasi masa depan yang profesional sekaligus religius,” tutupnya.
 
			 
			
