Bantul (15/9). Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Sekawan Persada Nusantara (SPN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar musyawarah kerja. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Al Barokah, Bantul, Minggu (24/8/2025).
Kegiatan ini diikuti pengurus Sakoda SPN DIY, Dewan Majelis Daerah perwakilan pondok pesantren, serta ketua Sako Cabang dari seluruh wilayah DIY. Sidang dipimpin Jito dengan Alex sebagai ketua sidang.
Agenda utama musyawarah mencakup laporan pelaksanaan “Apel Besar Pramuka SPN” yang sebelumnya berlangsung di Bantul. Selain itu, forum juga membahas persiapan peringatan Hari Santri Nasional yang akan digelar Oktober 2025.
Ketua Sakoda SPN DIY, Sarjita, menyebut musyawarah ini bukan sekadar forum formalitas, tetapi momentum penting memperkuat sinergi antar-Sakocab dan Sakoda. “Melalui forum ini, kita bisa melakukan evaluasi bersama atas pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan, seperti Apel Besar di Bantul, sekaligus merancang langkah strategis dalam menyongsong agenda besar berikutnya yaitu peringatan Hari Santri Nasional,” katanya.
Sarjita menegaskan setiap kegiatan Pramuka SPN tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi harus memberi dampak positif bagi pembinaan generasi muda. Menurutnya, masukan dari setiap perwakilan menjadi bahan berharga untuk menyempurnakan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan ke depan.
Sarjita menambahkan peringatan Hari Santri harus menjadi wadah kolaborasi dengan semangat kebersamaan, kebangsaan, dan keimanan. “Kegiatan ini akan menjadi cermin sejauh mana kita mampu menghadirkan Pramuka sebagai gerakan pembinaan yang relevan dengan kebutuhan zaman sekaligus berakar pada nilai-nilai religius dan nasionalisme,” ujarnya.
Sako SPN Gunungkidul turut hadir dalam musyawarah tersebut. Kehadiran mereka menjadi bentuk komitmen memperkuat sinergi antara Sako Cabang dan Sakoda SPN DIY. Sarjita mengapresiasi partisipasi itu sebagai penguat semangat kebersamaan.