Tarakan, (8/6). Ketua DPW LDII Kaltara H. Jaet Ahmad Fatoni menyampaikan, ibadah kurban merupakan ekspresi ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan hati. “Ibadah ini tidak terbatas pada golongan tertentu, tetapi terbuka bagi siapa saja yang memiliki niat dan usaha. Bahkan yang belum mampu bisa menabung atau bergotong royong bersama warga lainnya,” katanya pada Jum’at (6/6).
Menurutnya, Idul Adha bukan sekadar momen ritual tahunan, tetapi wujud nyata dari ketakwaan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah. Sebagaimana keinginan LDII berbagi untuk bangsa dengan tema “Ikhlas Berkurban Ikhlas Berbagi”.
“Kurban tidak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang kaya. Ketakwaan adalah kunci. Karena dari rasa takwa itulah muncul dorongan untuk beribadah, termasuk berkurban,” jelasnya.
Karena itu, sekarang sudah dibarengi kecanggihan teknologi untuk memudahkan proses penyembelihan. Pihaknya kini menggunakan peralatan sembelih modern yang berlokasi di Masjid Nurhasan, Perumnas Tarakan.
Jika prakteknya saat menyembelih pada masa Rasulullah dulu, mulai dari satu orang satu hewan, satu keluarga satu hewan, hingga tujuh orang untuk satu ekor sapi, kini jumlahnya bisa meningkat signifikan. Di Kaltara misalnya, sembelihan sapi mencapai 244 ekor dan kambing sebanyak 35 ekor di lima DPD Kota/ Kabupaten.
“Dan jumlah tersebut masih bisa bertambah hingga hari tasyrik pada 13 Zulhijah. Karena itu, atas dorongan takwa, kurban menjadi amalan yang paling dicintai Allah dan agar menjadi semangat kita semua,” tandasnya.