Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Seri Keluarga Bahagia 10

2009/12/09
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Dulu, Pak Haji Djuanda (Bogor) sering memberikan Nasehat Agama tentang pentingnya mengagungkannya seorang istri terhadap suaminya. Beliau sering katakan dalam beberapa nasehatnya bahwa jika suaminya kudisan sampai keluar nanah wok  (nanah bercampur darah) dari lukanya itu, kemudian sang istri mejilatnya itu belum menunaikan hak istri atas suami.

Saya tidak bisa membayangkan, apa yang ada dibenak kaum ibu atau para wanita waktu itu. Yang jelas, sebagai lelaki, saya membayangkan hal yang berat yang harus dipikul oleh kaum hawa ini. Selain ada sedikit aroma gembira karena mendapat perlakuan seperti itu, kelak kalau sudah punya istri. Perumpamaan yang berat. Pengandaian yang sangat. Juga ada yang langsung bilang, hii, jijik…. – sebagai respon spontannya.
Dari Abu Huroiroh ra., ia menuturkan, ‘Datang seorang perempuan kepada Rasulullah SAW seraya berkata, ‘Saya adalah Fulanah binti Fulan.’ Beliau bersabda, ‘Aku telah mengenalmu, lalu apa keperluanmu?’ Dia menjawab, ‘Keperluanku adalah bahwa putra pamanku si Fulan yang ahli ibadah.’ Beliau bersabda, ‘Aku telah mengenalnya.’ Dia berkata, ‘Ia meminangku, maka beritahukan kepadaku apa hak suami atas istrinya. Kalau ia berupa sesuatu yang aku mampu melakukannya, maka aku akan bersedia menikah dengannya.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Diantara haknya adalah kalau seandainya rongga hidungnya bercucuran darah dan nanah, lalu ia (istri) menjilatnya dengan lidahnya maka ia belum menunaikan hak suaminya. Dan kalau seandainya layak bagi manusia sujud kepada manusia, niscaya aku perintahkan kepada wanita untuk sujud kepada suaminya apabila ia masuk kepadanya, karena apa yang telah Allah lebihkan kepadanya atas istri.’ Dia berkata,’Demi dzat yang mengutusmu dengan hak, aku tidak akan menikah selama dunia ini ada. (Rowahu al-Bazzar dan al-Hakim)  Dalam riwayat lain milik al-Bazzar, “Maka Nabi SAW berkata, ‘Jangan kalian menikahkan mereka kecuali dengan izin dari mereka.’”

Nah, biar tidak menakutkan (menjijikkan) saya akan memberikan sebuah bandingan. Semoga bisa sebagai jembatan pemahaman, sehingga bisa melihat dalil di atas dengan lebih mengena. Simaklah cerita Nabi Ayub alaihi as-salaam. Nabi yang paling sabar yang dicoba Allah dengan penyakit kudis sehingga keluar nanah wok dan belatung dari luka tersebut. Maka ia pun ditinggalkan oleh semua istri – istrinya. Sebab jijik dan tidak sabar atas situasi tersebut. Sampai kemudian Nabi Ayub marah dan bersumpah akan menghukumnya jika mereka kembali nanti. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya). (QS Shood 44).

Mudah – mudahan jelas. Pada hadits di atas baru berupa pengandaian; kalau, sedangkan cerita Nabi Ayub adalah sungguhan. Realitas. Jadi bagi istri sebaiknya harus bisa setting dirinya dengan situasi terburuk untuk bisa selalu taat kepada suami. Sedang suami harus bisa bersikap arif, bijaksana dan pemaaf pada saat yang tepat, baik saat terburuk dan saat terbaik. Tidak ada pasangan suami istri yang ingin hidup menderita bukan? Tidak ada pasutri yang bercita – cita hidup susah. Jadi jangan pernah bilang, mau cari istri yang mau diajak susah, atau sebaliknya. Nah, hadits di atas lebih kepada penekanan preparasi seandainya menemui keadaan terburuk. Jika ternyata dalam kenyataan hidupnya menjumpai yang demikian itu, seumpama tidak kuat, itu adalah manusiawi. Istri Nabi Ayub juga tidak tahan.

Dari Hushain bin Mihshon ra., sesungguhnya bibinya datang kepada Nabi SAW (untuk suatu keperluan, dan setelah selesai dari keperluannya) Nabi bersabda kepadanya, ‘Apakah kamu punya suami?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Nabi bersabda, ‘Bagaimana kamu dengannya?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak pernah mendurhakainya, kecuali apa yang aku tidak mampu melakukannya.’ Nabi bersabda, ‘Cermatilah dimana kamu darinya, karena sesungguhnya dia adalah surgamu dan nerakamu.’ (Rowahu Ahmad dan an-Nasa’i)

Ketaatan istri kepada suami memang hal yang penting. Tapi tidak segawat apa yang banyak dibayangkan orang (terutama kaum perempuan), yang sampai mengatakan diskriminasi, keenakan laki – laki,  pelecehan dan semisalnya. Sebab pada prakteknya ketaatan adalah sebuah fleksibilitas dan penghargaan atas usaha bersama demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.  Ada hak dan kewajiban bagi setiap diri, baik suami maupun istri agar semua bisa berjalan seiring dan sejalan. Apalagi sudah terikat dalam sebuah ikatan perkawinan yang bertujuan meraih rohmat Allah semata. Bukan untuk mencari neraka, apalagi neraka dunia.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Pri Adhi joko Purnomo on LDII Kota Bandung Siap Bersinergi dengan Kesbangpol Atasi Persoalan Kota
  • Pri Adhi joko Purnomo on LDII Kota Tangerang dan Tangsel Gelar Pelatihan Digital Marketing Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda
  • Purwanto on Atlet dari LDII Kramat Jati Raih Juara Dua di SEA Deaf Games II 2025
  • Purwanto on LDII Dorong Erick Thohir Prioritaskan Pembinaan Karakter Generasi Muda
  • admp on Istighfar dan Kalimat Thayyibah
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kisah Yusrawati Guru Besar FK Unand yang Haus Ilmu

Kisah Yusrawati Guru Besar FK Unand yang Haus Ilmu

September 29, 2025
Hadiri Rakor FKUB Banyuwangi, LDII Komitmen Dukung Penguatan Kerukunan Umat Beragama

Hadiri Rakor FKUB Banyuwangi, LDII Komitmen Dukung Penguatan Kerukunan Umat Beragama

September 29, 2025
Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

September 22, 2025
Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII

Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII

September 30, 2025
Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

4
Keseimbangan

Keseimbangan

3
Istighfar dan Kalimat Thayyibah

Istighfar dan Kalimat Thayyibah

1
Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045

Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045

1
Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII

Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII

September 30, 2025
Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara

Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara

September 30, 2025
Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat

Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat

September 30, 2025
LDII Sulsel Teguhkan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Rakorwil

LDII Sulsel Teguhkan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Rakorwil

September 30, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII September 30, 2025
  • Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara September 30, 2025
  • Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat September 30, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.