Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Seri Keluarga Bahagia 6

2009/12/01
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Dari Aswad ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Aisyah ra., “Bagaimana Nabi berbuat – bertindak – tanduk di dalam rumahnya?’ Aisyah ra. menjawab, “Beliau ada dalam kerepotan keluarganya, maksud Aisyah yaitu, melayani keluarganya, maka ketika datang waktu sholat Beliau keluar untuk sholat.” (Rowahu al-Bukhori K. an-Nafaqoot)

Menurut hemat saya, hadits ini begitu penting dalam membangun, membina dan merekonstruksi hubungan yang harmonis dalam rumah tangga. Hadits ini memberikan penjelasan hadits – hadits lain yang terkait dengan masalah ketaatan dalam berumah tangga. Karena hadits ini menunjukkan bagaimana sikap keseharian Nabi SAW di dalam keluarga. Sebuah contoh yang jelas yaitu melayani. Ikut berepot – repot, guyub – rukun, bahu – membahu dalam pekerjaan sehari – hari. Dengan pelayanan yang baik inilah diharapkan ada feed back yang baik pula, berupa ketaatan sang istri dan anak – anaknya. Maka kemudian ada atsar yang menyebutkan pemimpin kaum adalah pelayan mereka. Hadits ini menunjukkan teladan yang sempurna bagaimana menunaikan kewajiban terlebih dahulu sebelum menuntut haknya. Bukan sebaliknya.

Maka terjawab sudah dialog pada SKB – 1, tentang suami yang mencuci baju itu. Tak lain karena sikap melayani, saling pengertian untuk menyelesaikan tugas bersama. Asal kedua belah pihak ridho, dibicarakan bersama, dimusyawarahkan tentu tidak mengapa. Tidak duduk jegrang, ongkang – ongkang, dasar wong lanang – layaknya raja. Tinggal perintah ini dan itu. Dan atau istri seperti babu. Yang pontang – panting ngerjain ini dan itu. Lari ke sana, lari ke sini, mulai matahari terbit sampai mata suami terpejam. Sudah siangnya kerja keras banting “tulang”, malamnya masih harus memikul beban “tulang” suaminya. Alangkah menyedihkannya. Tersadar dengan keadaan seperti ini, muncullah sebuah keluhan walaupun anaknya telah banyak tapi lupa bagaimana menikmati enaknya berhubungan suami istri. Kenapa? Sakdermo taat, katanya. Sebab badan sudah capek, takut dosa menolak ajakan suami, akhirnya menerima saja. Menggugurkan kewajiban, dalihnya. Dan biasanya suami juga tanpa ba bi bu, langsung to the point saja. Paribasane selawe nggeblag dhewe.

Mari kita cermati kembali dalil – dalil ketaatan ini. Kalau mau jujur, dalil yang banyak diaplikasikan, dijadikan hujah oleh para suami terhadap istri adalah dalil ketaatan bagi rukyah dengan ulil amrinya. Dimana disebutkan bahwa seorang muslim itu harus taat di waktu senang, susah, waktu terpaksa dan pilih kasih. Juga kewajiban taat selama tidak ma’siat. Sebenarnya tidak salah menggunakan dalil – dalil ini di dalam rumah tangga, hanya harus tetap diingat bahwa ada kalimat mastatho’na yang juga berlaku di dalamnya. Jangan hanya diambil enaknya saja, harus mengikuti perintah tak boleh nolak, seolah – olah menghilangkan mastatho’na bagi sang istri. Apalagi dibarengi ancaman seperti nanti dilaknat malaikat lho kalau nolak. Bisa dibayangkan situasi seperti ini. Apakah indah? Tentu tidak. Apakah enak? Ya enak bagi suami, tapi penderitaan buat istri.  Hidup di bawah bayang – bayang ancaman dan tekanan. Satu dua kali mungkin bisa diterima, kalau yang demikian itu berjalan lama, tentu sesuatu yang tidak diharapkan. Atau berkiblat pada dalil di bawah ini.

Dari Abu Huroiroh ra. ia berkata, “Dikatakan kepada Rasulullah SAW manakah perempuan yang baik?” Beliau menjawab,”Yaitu perempuan yang menyenangkan pada suami ketika dipandang, dan mentaatinya ketika diperintah dan tidak menyelisihi di dalam diri dan hartanya dengan apa – apa yang dibenci oleh suami.” (Rowahu an-Nasaa’i Kitabun Nikah)

Kalau ini yang dijadikan hujah, pertanyaannya adalah seberapa besar peran suami untuk menjadikan perempuan itu baik? Apakah kita sudah merasa memberikan bekal dan pembelajaran yang cukup kepadanya? Atau kita terima jadi tanpa mau tahu bagaimana kondisi istri sebelumnya? Inilah yang sering terjadi. Kita banyak terima jadi, seolah – olah semua istri kita itu sudah paham dan mengerti diri kita. Tanpa bersusah payah melakukan dialog dan membangun komunikasi yang intens sebagai pembelajaran dan meraih kondisi yang lebih baik.

Ketaatan yang baik, tentu dibangun atas dasar – dasar yang baik pula. Nah, dasar itu adalah berupa kesepahaman dari dua belah pihak. Menciptakan komunikasi yang baik. Menyediakan waktu yang cukup dan ada media yang menjembataninya. Yang ngatur seneng dan yang diatur juga seneng, itu tujuan akhirnya, sehingga bisa berjalan langgeng. Memang dalam perjalanan sebuah keluarga tidaklah mulus terus, makanya ada dalil kala susah, terpaksa, senang dan pilih kasih. Itu riaknya, yang berlaku temporer, sewaktu – waktu bukan untuk selama – lamanya. Kalau pilih kasih, terpaksa dan di bawah ancaman berlaku selama – lamanya, berarti proses pembelajaran tidak berjalan alias gatot – gagal total.

Oleh :Ustadz.Faizunal Abdillah

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Pri Adhi joko Purnomo on LDII Kota Bandung Siap Bersinergi dengan Kesbangpol Atasi Persoalan Kota
  • Pri Adhi joko Purnomo on LDII Kota Tangerang dan Tangsel Gelar Pelatihan Digital Marketing Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda
  • Purwanto on Atlet dari LDII Kramat Jati Raih Juara Dua di SEA Deaf Games II 2025
  • Purwanto on LDII Dorong Erick Thohir Prioritaskan Pembinaan Karakter Generasi Muda
  • admp on Istighfar dan Kalimat Thayyibah
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kisah Yusrawati Guru Besar FK Unand yang Haus Ilmu

Kisah Yusrawati Guru Besar FK Unand yang Haus Ilmu

September 29, 2025
Hadiri Rakor FKUB Banyuwangi, LDII Komitmen Dukung Penguatan Kerukunan Umat Beragama

Hadiri Rakor FKUB Banyuwangi, LDII Komitmen Dukung Penguatan Kerukunan Umat Beragama

September 29, 2025
Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

Road to Muswil VIII, LDII Lampung Audiensi dengan Kakanwil Kemenag Lampung

September 22, 2025
Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII

Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII

September 30, 2025
Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

4
Keseimbangan

Keseimbangan

3
Istighfar dan Kalimat Thayyibah

Istighfar dan Kalimat Thayyibah

1
Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045

Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045

1
Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII

Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII

September 30, 2025
Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara

Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara

September 30, 2025
Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat

Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat

September 30, 2025
LDII Sulsel Teguhkan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Rakorwil

LDII Sulsel Teguhkan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Rakorwil

September 30, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua DPRD Sawahlunto Hadiri Pengajian Hadits Shahih Bukhari di Masjid LDII September 30, 2025
  • Kakanwil kemenag Buka Rakorwil LDII, Momentum Perkuat Sinergi Bangun Maluku Utara September 30, 2025
  • Hati Ibarat Gelas, Penuhi dengan Kefahaman Agama dan Tertib Sholat September 30, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.