Serang (17/7). Pengurus DPW LDII Provinsi Banten audiensi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Banten, Amrullah di ruang kerjanya, Kamis (10/7). Audiensi bertujuan menjalin dan meningkatkan silaturahim antara LDII Provinsi Banten dengan Kanwil Kemenag Provinsi Banten.
“Kedatangan kami pengurus LDII Provinsi Banten ingin membangun sinergi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Banten dalam rangka menciptakan kondusivitas kehidupan beragama di Provinsi Banten,” kata Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito.
Atas nama keluarga besar LDII Banten, Dimo mengucapkan selamat atas dilantiknya Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten yang baru sekaligus memperkenalkan kepengurusan pengurus LDII Provinsi Banten. Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, LDII mempunyai tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“LDII turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila yang diridai Allah SWT,” jelas Dimo.
Ia menambahkan, dalam menjalankan tugas, LDII di Provinsi Banten terus berkomitmen terhadap NKRI dengan ikut serta menjadikan program penanaman wawasan kebangsan sebagai program pengabdian utama pada 8 pengabdian LDII untuk bangsa. “Pengabdian lainnya yaitu bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, energi baru dan terbarukan, perekonomian, penggunaan teknologi digital serta pangan,” tutup Dimo.
Pada kesempatan itu Kepala Kanwil Kemenag Banten Amrullah menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kunjungan langsung jajaran pengurus LDII Provinsi Banten. Menurutnya, hal ini merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi dakwah bersama Kementerian Agama. “Tentunya sudah menjadi bagian tugas Kementerian Agama untuk mengayomi seluruh ormas Islam tanpa terkecuali,” ujarnya.
Menurut Amrullah, LDII Provinsi Banten merupakan salah satu mitra Kemenag Provinsi Banten dalam membangun umat melalui jalan dakwah dengan berbagai program-program dakwah yang diselenggarakan LDII. Sehingga tercipta kehidupan keagamaan yang harmonis, berkarakter, dan kebhinnekaan.
Kemenag tengah dan terus menggaungkan moderasi pendidikan. Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang kaya dan diberkahi keragaman, dan ini patut disyukuri. Namun di sisi lain, keberagaman ini akan menjadi ancaman jika tidak dapat merawatnya.
“Moderasi pendidikan adalah nilai yang akan menjadi perekat keberagaman. Moderasi pendidikan hadir sebagai sikap pengetahuan yang mengedepankan dialog dan spirit persaudaraan. Ini juga yang menuntun kita menjadi bangsa yang lebih dominan menjaga ukhuwah daripada mengungkit perbedaan,” kata Amrullah.
Moderasi pendidikan lanjutnya, adalah mengamalkan pemahaman pengetahuan yang berimbang sesuai dengan ajaran agama tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi. “Artinya menggunakan pemahaman agama, yang mengedepankan nilai-nilai kasih sayang, yang dalam bahasa agama disebut rahmah, perdamaian atau salam, dan toleransi dengan tidak mengorbankan ajaran-ajaran dasar agama,” tambahnya.
Kepala Kanwil Kemenag Banten ini pun mengajak untuk mensosialisasikan gerakan moderasi beragama. “Seluruh pihak harus bahu membahu menyampaikan dan memperkenalkan moderasi beragama kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa keberagaman di Indonesia merupakan keniscayaan dalam hidup dan tidak untuk dipertentangkan dan dicari perbedaannya. Karena keragaman adalah keniscayaan, yang diciptakan bukan untuk dipermasalahkan, tetapi untuk disinergikan sehingga menghasilkan kerukunan dalam kehidupan.
“Walau berbeda-beda, mari kita jaga harmoni kerukunan dan merawat kebhinekaan,” ajak mantan Kepala Bagian Administrasi dan Umum Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Ia juga berharap LDII Provinsi Banten bisa menjadi contoh organisasi kemasyarakatan yang menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. Hal ini tergambar dari 8 pengabdian LDII dimana pengabdian pertama adalah wawasan kebangsaan. Ini menjadi prioritas utama pengabdian LDII dalam ikut serta mempertahankan NKRI dengan 4 pilar utamanya adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. “Ada 4 indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan adaptif terhadap budaya lokal,” imbuhnya.
Kepala Kanwil Kemenag Banten juga berharap kepada pengurus maupun anggota LDII Provinsi Banten agar bisa bekerja sama dengan Kemenag dalam upaya modernisasi beragama. Terlebih untuk tidak membeda-bedakan aliran, keyakinan serta kepercayaan yang dianut, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. “Kami berharap LDII juga bisa bekerja sama sebagaimana yang kami inginkan dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama,” tandasnya.