Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Kisah

Tetangga Oh Tetangga

2009/06/15
in Kisah
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pernah punya pengalaman membantu tetangga? Tentu, dan saya yakin beragam ceritanya. Banyak yang bertaut, tapi ada juga yang bersambung jadi masalah. Niat awalnya baik membantu, tetapi di seberang sana gayung tak bersambut. Malah saking pedenya mereka bilang, “Kalau nggak mau bantu ya nggak apa – apa. Kok nggak ikhlas, kelihatannya.” Su’udhonnya sudah nongol ke permukaan. Bagaimana tahu ikhlash nggaknya seseorang. Kayak yang Maha Kuasa saja tahu isi hati orang. Malaikat saja give up dalam hal keikhlashan ini.

Jika, niat baik dan amal sholih kita berjalan lancar – lancar saja Alhamdulillah. Itu yang diharapkan. Semoga pahala terus mengalir. Namun jika niat baik dan amal sholih kita menemui rintangan, bersabarlah. Karena darinya akan kita dapatkan pahala yang berlimpah. Besarnya pahala beserta besarnya cobaan, begitu Kanjeng Nabi SAW mengingatkan. Jadi tak usah kecil hati. Lancar  nggak lancar hadapi terus sampai tergapai niat baik kita itu. Intinya, langkah proaktif kita yaitu: jangan sakiti tetangga. Jangan sampai mulai duluan. Jangan terprovokasi. Ora ilok.

Beberapa waktu yang lalu istri saya mengeluh, katanya tetangga sebelah yang suka mbantu di rumah nggak bisa datang pagi – pagi. Alasannya masih ngantuk. Terlepas benar enggaknya alasan itu, saya sempat sewot juga. Masak sih! Dan terbersitlah dalam alam pikiran saya sangka jelek padanya. Orang ini pasti malas, masak jam 7 pagi masih tidur. Pantes saja nggak berkembang usahanya, wong kebanyakan tidur. Bagaimana nggak miskin terus, wong nglanggar dalil habis subuh tidur. Dan seterusnya, dan seterusnya bertubi – tubi persangkaan yang tidak baik terhadapnya. Kemudian saya sadar, istighfar – astaghfirullah. Ya Allah ampuni saya yang telah berprasangka jelek terhadap tetangga. Sebab semua itu hanya ilusi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Allah berfirman: Sesungguhnya persangkaan itu tiada bisa menolak sedikitpun terhadap kebenaran. (QS An-Najm: 28).

Yang tadinya saya mau marah, akhirnya sadar. Kepada istri saya bilang, “Ya sudah coba kita cari solusinya dengan jalan lain. Mungkin, setiap malam dia rajin bangun malam. Nggak seperti kita yang banyak terlewat. Dan selepas shubuh, sambil nunggu suami berangkat kerja, nggak ada yang dikerjakan karena memang nggak ada yang harus dikerjakan. Nggak perlu masak sebab nggak ada yang dimasak. Nggak perlu ngepel, nyapu dan bersih – bersih. Makanya dia manfaatkan waktunya untuk rebahan. Yang penting dia masih bisa bantu kita, sesuai waktu yang dia punya. Itu udah syukur pol.”

Rupanya apa yang menjangkiti saya serupa dengan yang menjangkiti pikiran istri saya. Dia sedikit mengundat niat baik dan usaha membantu kami kepadanya. Sebelum berlama – lama, saya cut pembicaraan itu. Saya bilang kepada istri saya, “Sebenarnya pikiran saya juga seperti pikiranmu. Persis. Plek. Tapi itu semua kan persangkaan. Nggak usah diperpanjang. Tetaplah jaga terus niat baik kita dan jangan sakiti tetangga, tetapi bantu dan baikilah tetangga kita. Insya Allah ada jalan lain sebagai gantinya.”

 Selang beberapa saat dari kejadian itu, sepertinya Allah memberikan bukti akan persangkaan kami. Tetangga yang lain pun akhirnya buka suara, kalau memang si tetangga itu tiap pagi tidur sampai suaminya pulang berjualan. Alasannya karena memang tidak ada yang dikerjakan. Mau masak nggak ada yang dimasak. Masya Allah…….., tetapi kenapa ketika kita coba membantu dia menolak? Hal ini yang masih mengganjal di hati kami. Sebab tak lain wasiat Rasulullah SAW; ”Tidak termasuk orang iman, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan.” (Rowahu At-Thabrani di dalam Mu’jam Alkabir (12/154), Al-Baihaqi (10/3), Abu Ya’la (5/92)). Bagaimana nasib kami nanti? Dayustkah?

Akhirnya, di kesempatan yang pas, kami tanyakan kepada si tetangga perihal yang di atas tadi. Kenapa tidak mau kerja pagi – pagi dan menerima bantuan kami? Seperti disambar petir, jawaban yang kami dengar dari mulut tetangga kami itu. Katanya, ”Kami malu. Sebab Bapak dan Ibu sudah banyak membantu kami.”  

Kami terdiam. Dua mata saya bertemu pandang dengan dua mata istri saya. Kayak pahlawan kesiangan. Untung masih menginjak bumi. ”Ya Allah, jangan kau siksa kami karena nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah tolonglah kami.” Rasa – rasanya kami belum banyak membantu. Tapi apa mau dikata. Kalau memang itu yang dirasa dan keluar dari hati nuraninya, kami tak bisa lagi mengganggunya. Hanya kepadanya saya titipkan pesan, ”Ya sudah kalau begitu, kalau Ibu butuh bantuan ngomong saja. Kalau kami mampu Insya Allah akan kami bantu.”

Pernah saya baca dalam sebuah cerita sufi yang sangat inspiratif bagi saya. Tersebutlah seorang sufi protes kepada Allah ketika dia melihat seorang peminta – minta di pingir jalan. Pakaiannya kumal, rambutnya kusut, bau dan berdebu di sana – sini. ”Ya Allah dimana keadilanMU. Kenapa engkau memberikan peran ini kepada pengemis itu?”

Tak lama terdengarlah sebuah suara sebagai jawabannya, ”Untuk itulah, Aku ciptakan kamu.”

Jadi memang tugas kita untuk berbuat baik kepada tetangga dan sesama. Ya berbuat baik, bukan yang lain.

Oleh: Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo on Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025
  • Adin Mutohar on Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda
  • Supardo bin Kayat on LDII Purwakarta Gelar Musda VII, Tegaskan Komitmen Bangun Generasi Tangguh
  • Supardo bin Kayat on LDII Dorong Remaja Mengasah Kreativitas dan Kemandirian Lewat Pengajian
  • Supardo bin Kayat on Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini
  • Trending
  • Comments
  • Latest
LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

October 27, 2025
Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

October 31, 2025
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

October 28, 2025
Debu dalam Nafas Kita

Debu dalam Nafas Kita

October 28, 2025
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

3
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

2
Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025

Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025

1
Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

1
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

November 2, 2025
LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

November 2, 2025
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

November 2, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar November 2, 2025
  • LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah November 2, 2025
  • LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat November 2, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.