Nunukan (29/6). Warga LDII di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menunjukkan kiprah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat perbatasan. Salah satunya ditunjukkan Hidayat, warga LDII Nunukan yang sukses mengembangkan usaha budidaya ikan lele di pekarangan rumahnya hingga menjadi sumber penghasilan tambahan dan contoh ketahanan pangan bagi warga sekitar.
Hidayat memulai usaha ini sejak Februari 2020, berawal dari sekadar menyalurkan hobi memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumahnya. “Waktu itu saya hanya coba-coba, beli 500 bibit lele untuk konsumsi sendiri. Kalau berhasil, saya lanjutkan, kalau gagal ya berhenti,” kata Hidayat, Jumat, 13 Juni 2025.
Siapa sangka, budidaya lele itu berkembang pesat. Dalam dua tahun terakhir, permintaan pasar terhadap lele semakin meningkat, bahkan melebihi ketersediaan stok. Awalnya hanya memiliki tiga kolam ukuran 1 x 2 meter, kini Hidayat mengelola sepuluh kolam berukuran 2 x 3 meter serta enam kolam tambahan ukuran 1 x 2 meter. “Dulu orang di Nunukan kurang minat makan lele, sekarang banyak penggemarnya. Kadang saya kewalahan, sampai harus ambil stok dari peternak lain,” ujarnya.
Setiap bulan, rata-rata sekitar 60 kilogram lele berhasil dipanen. Dari hasil penjualan, Hidayat mampu memperoleh tambahan penghasilan hingga tiga juta rupiah per bulan. Menurutnya, selain menopang ekonomi keluarga, usaha ini juga menjawab kebutuhan pangan lokal. “Setidaknya untuk makan lele sendiri nggak perlu beli di pasar. Lumayan buat nambah kebutuhan dapur,” tambahnya.
Aktivitas merawat lele dijalani Hidayat bersama anak-anaknya. Rutinitas memberi makan dilakukan sebelum berangkat kerja dan sepulang dari kantor. Ia yang juga seorang aparatur sipil negara (ASN) di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Nunukan ini mengaku, beternak lele menjadi hiburan sekaligus sumber cuan. “Setelah sibuk kerja, ini jadi olahraga kecil, refreshing yang hasilnya bisa dinikmati,” katanya.
Melihat peluang yang menjanjikan, semakin banyak warga Nunukan, termasuk dari kalangan LDII, mulai terjun ke usaha budidaya lele. Hidayat pun tidak segan berbagi pengalaman dan ilmu kepada warga lain yang tertarik memulai usaha serupa. Baginya, berbagi ilmu adalah bagian dari kontribusi sosial. “Tidak takut saingan, rezeki itu sudah ada yang ngatur. Yang penting usaha, ikhtiar, dan jangan lupa berdoa,” tuturnya.