Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Wawasan Kesehatan

Konsumsi Natrium Berlebihan Berpotensi Kematian Dini

2025/06/02
in Kesehatan
0
Ilustrasi: LINES.

Ilustrasi: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (2/6). Sebagian besar masyarakat di dunia masih mengonsumsi natrium jauh di atas batas aman harian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya, 1,89 juta kematian secara global terkait dengan konsumsi natrium yang berlebihan. Konsumsi natrium yang tinggi ini dapat memicu peningkatan tekanan darah, yang berujung pada berbagai risiko penyakit serius seperti penyakit kardiovaskular, kanker lambung, obesitas, osteoporosis, masalah ginjal dan penyakit lainnya

Data WHO menunjukkan bahwa rata-rata asupan natrium global untuk orang dewasa mencapai 4.310 mg/hari, atau setara dengan 10,78 g/hari. Angka ini sungguh mengkhawatirkan, mengingat WHO hanya merekomendasikan asupan natrium bagi orang dewasa kurang dari 2.000 mg/hari atau sekitar kurang dari 5 g/hari, yang setara dengan satu sendok teh kecil.

Sementara, untuk anak-anak usia 2–15 tahun, disarankan menyesuaikan dosis orang dewasa ke bawah, berdasarkan kebutuhan energi mereka. Rekomendasi ini tidak berlaku untuk bayi yang hanya mengonsumsi ASI (0–6 bulan) atau yang sedang dalam masa MPASI dengan tetap menyusui (6–24 bulan).

Langkah Sederhana Mengurangi Risiko

Mengurangi konsumsi garam adalah salah satu langkah paling efektif untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko berbagai penyakit mematikan. Perlu diketahui, sebagian besar natrium yang kita konsumsi berasal dari makanan olahan. Langkah yang bisa dilakukan:

  • Jika menggunakan garam meja, gantilah dengan pengganti garam rendah natrium yang mengandung kalium.
  • Pastikan semua garam yang dikonsumsi beryodium (diperkaya dengan yodium), karena ini sangat penting untuk perkembangan otak yang sehat pada janin dan anak kecil, serta mengoptimalkan fungsi mental secara umum.

Rekomendasi WHO

WHO merekomendasikan sejumlah kebijakan dan praktik terbaik yang dapat diterapkan oleh setiap negara sebagai langkah pencegahan:

  • Menurunkan kadar natrium dalam produk makanan
  • Menerapkan label gizi di bagian depan kemasan produk
  • Melakukan kampanye media massa untuk meningkatkan kesadaran
  • Menerapkan kebijakan pengadaan dan layanan makanan publik yang mendukung pilihan rendah natrium

Tips Praktis Mengurangi Asupan Natrium Harian

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan:

  • Prioritaskan makanan segar dan minim proses
  • Mulai masak dengan sedikit atau tanpa tambahan garam/natrium
  • Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami untuk memberi rasa pada makanan, bukan garam
  • Ganti garam meja biasa dengan pengganti garam rendah natrium yang mengandung kalium
  • Batasi penggunaan saus komersial, dressing, dan produk instan yang umumnya tinggi natrium
  • Kurangi konsumsi makanan olahan secara keseluruhan
  • Pilih produk makanan dengan label “rendah natrium” atau “tanpa garam tambahan”

Dengan menerapkan langkah-langkah kecil ini dapat berkontribusi pada kesehatan diri sendiri dan keluarga, serta mendukung upaya global untuk mengurangi beban penyakit tidak menular akibat konsumsi natrium berlebihan. (Nabil)

Tags: konsumsiNatrium

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Jelang Idul Adha, Warga LDII Bukittinggi Gotong Royong Siapkan Lokasi Kurban June 4, 2025
  • Dukung Tana Toraja Masero, LDII Audiensi dengan Bupati June 4, 2025
  • Pererat Silaturahim, LDII Tana Toraja Audiensi dengan Wakil Bupati June 4, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.