Majalengka (23/5). Ketua DPD LDII Kabupaten Majalengka, H. Atje Kusnadi menghadiri undangan Safari Keagamaan Anti Korupsi yang digelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Majalengka di MAN 2 Rajagaluh, pada Selasa (20/5). Kegiatan ini diikuti oleh berbagai tokoh dan pemuka agama, pendidik keagamaan, penyuluh agama, serta penghulu se-Kabupaten Majalengka.
Acara ini menjadi wadah edukatif untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat melalui pendekatan keagamaan. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat H. Ajam Mustajab menegaskan bahwa korupsi adalah perbuatan yang sangat merugikan rakyat dan bertentangan dengan moral, “Korupsi adalah tindakan mengambil uang negara untuk kepentingan pribadi yang akhirnya menyebabkan penderitaan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, kemiskinan yang masih melanda negeri ini merupakan dampak langsung dari korupsi yang merajalela. Untuk itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan safari ini sebagai refleksi agar tidak tergoda melakukan tindakan amoral di berbagai sektor, termasuk politik, pendidikan, pemerintahan desa, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ibnu Basuki Widodo, turut hadir dan memberikan pemaparan mengenai pentingnya peran aktif masyarakat dalam pemberantasan korupsi, sesuai amanat Undang-Undang No. 19 Tahun 2019, “Masyarakat tidak boleh bersikap pasif, sebab yang menyuap maupun yang menerima suap sama-sama akan dikenai sanksi hukum,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Ibnu menyampaikan data kasus korupsi hingga tahun 2024 yang menunjukkan masih tingginya angka pelanggaran, di antaranya 468 kasus dari kalangan swasta, 437 kasus pejabat eselon I-IV, 363 kasus anggota DPR/DPRD, 171 kasus kepala daerah seperti bupati dan wakil, 30 kasus gubernur, serta 245 kasus lain-lain.
Ibnu juga mengingatkan bahwa KPK tidak memiliki cabang di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa, sehingga peran tokoh agama sangat vital dalam memperluas pengawasan dan edukasi antikorupsi di tingkat akar rumput. Kehadiran mereka diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya integritas dan kejujuran.
Sebagai ormas keagamaan yang berfokus pada pembinaan moral dan akhlak umat, Ketua DPD LDII Majalengka H. Atje Kusnadi menyebut LDII menyambut baik dan mendukung penuh program ini, “LDII siap berkontribusi dalam pencegahan korupsi melalui dakwah dan pendidikan agama yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Ia berharap seluruh lapisan masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi, berintegritas tinggi, dan berkeadilan sosial.