Dalam rangka peluncuran kegiatan “Santri Nyaah Ka Kolot” (Santri Sayang Lansia), Lembaga Lanjut Usia (LLI) Kota Bogor bekerjasama dengan DPD LDII Kota Bogor, dan Pondok Pesantren Nurul Iman, Budi Agung, Tanah Sareal, Kota Bogor mengadakan pengarahan kepada para santriwan dan santriwati ponpes. Dalam pengarahan yang dilakukan pada hari Sabtu 4 Februari 2012 tersebut, santriwan dan santriwati Ponpes Nurul Iman diberikan pembekalan tentang bagaimana caranya menghadapi dan memberi perhatian kepada para lanjut usia (lansia). Sebanyak 35 santriwan dan 40 santriwati dari Ponpes Nurul Iman ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Hadir dalam pembukaan acara pengarahan yang dilakukan di Ponpes Nurul Iman, Jl. Perdana Masjid, Budi Agung, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor, antara lain: Ketua, Wakil Ketua, dan Para Pengurus Lembaga Lanjut Usia ( LLI ) Kota Bogor, Pengurus LLI Kecamatan Tanah Sareal, Pengurus DPD LDII Kota Bogor, serta para pengelola Ponpes Nurul Iman. Menurut Ketua LLI Kota Bogor, Drg. Hj. Aisyah Wan Gani, MSc., kegiatan “Santri Nyaah Ka Kolot” merupakan kegiatan yang dicetuskan oleh Bp. Diani Budiarto sebagai Walikota Bogor untuk mendukung program mantan Gubernur Jawa Barat – Bapak Nuryana. Lebih lanjut Hj. Aisyah mengatakan: “berkaitan dengan itu, pemerintah Kota Bogor memerlukan relawan yang peduli kepada nasib lansia. Kita seringkali melihat banyak lansia yang hidupnya terlantar.” Oleh karena itu, kepedulian organisasi masyarakat seperti LDII dan para santriwan dan santriwati Ponpes Nurul Iman untuk terlibat dalam kegiatan LLI sangat didukung dan dihargai, lanjut Hj. Aisyah.
Setelah mendapatkan penjelasan teknis tentang program “Santri Nyaah Ka Kolot,” santriwan dan santriwati bersama pengurus LLI Kota Bogor dan tenaga kesehatan Poskestren Nurul Iman melakukan kunjungan (home visit) ke sejumlah lansia di RT 03/RW X Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Kunjungan rumah oleh pengurus LLI serta para santriwan dan santriwati selain sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang kepada lansia yang dikunjungi, juga digunakan untuk mengecek kondisi kesehatan, ekonomi, keagamaan, dan kehidupan sehari-hari. Santriwan dan santriwati juga menggunakan kesempatan home visit tersebut untuk menyampaikan kepada lansia tentang doa-doa harapan dalam kehidupan dan bingkisan sembako.