Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Budidaya Ikan Lele Tanpa Aroma Amis, Apa Bisa?

2025/08/19
in Artikel, Opini
22
Aminto, warga LDII dari Dusun Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: LINES

Aminto, warga LDII dari Dusun Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: LINES

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh Sudarsono*

Beternak lele memang menguntungkan, tapi risiko susulannya yang mengganggu tetangga. Aroma amis kolam dan bau amis dagingnya memicu Aminto berpikir keras mencari solusi.

Salah satu masalah ikutan dalam budidaya lele secara intensif adalah bau amis dari kolam ikan lele. Kondisi itu memang mengganggu lingkungan, bisa memicu tetangga protes karena terganggu. Ditambah lagi, ikan lele yang dipanen pun juga berbau amis. Walhasil meskipun sudah diolah dengan bumbu lengkap antiamis pun, tetap saja beraroma amis.

Tapi ada juga panenan lele tanpa amis, juga kolam renangnya. Inovasi itu lahir dari Aminto, warga LDII dari Dusun Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia mampu membudidayakan lele bebas aroma amis. Padahal, skala peliharaannya lumayan besar: delapan kolam seluas total 150 meter persegi lebih dan satu kolam terpal diameter 6 meter persegi, plus enam kolam beton satu meteran persegi di sekeliling rumahnya. Dan yang terpenting, hasil panen lelenya juga tak beraroma amis.

Aminto memelihara lebih dari 15.000 ikan lele di rumahnya. Saat tim DPP LDII berkunjung ke lokasi peternakan lelenya, pada 17 Agustus 2025, tidak satupun dari rombongan yang mencium bau amis — yang biasanya tercium ketika ada di dekat kolam ikan lele.

Sekilas penampakan kolam-kolam lele milik Aminto, layaknya kolam lele lain: keruh layaknya air comberan. Hanya saja ini tanpa bau amis. Rasa penasaran betul-betul menggelitik perasaan kami, saat melihat kenyataan yang tidak biasa ini. Jawaban Aminto membuat rasa penasaran semakin membuncah, karena ketika ditanya kenapa kolam lelenya tidak berbau amis? Jawabnya: “Nanti akan saya kasih tahu dan jelaskan rahasianya, setelah tim DPP LDII mencicipi ikan lele saat makan malam. Akan saya sajikan ikan lele hasil budidaya dari kolam ini dan saya sajikan juga lele lokal. Nanti silakan dicoba dan setelah itu akan saya jelaskan resepnya,” ujar Aminto.

“Wah, selain penasaran yang membuncah sebetulnya hati kami yang berkunjung ke lokasi kolam ikan lele saat itu merasa sangat berat, sangat berat untuk menolak kesempatan mencicipi ikan lele tanpa amis maksudnya.”

Saat makan malam jam 19.00 tiba, sudah tidak sabar lagi lima anggota tim DPP LDII bersama dua orang dari DPW LDII DIY, ingin mencicipi lele tanpa amis produksi Aminto dan membandingkannya dengan lele lokal. Ternyata betul terbukti juga bahwa ikan lelenya pun tidak berbau amis, tidak seperti ikan lele lokal yang disajikan bersamaan sebagai pembanding.

Rasa penasaran kembali menggelitik perasaan dan pertanyaan yang sama kami ajukan. Rupanya Aminto masih ingin menambah besar rasa penasaran kami, dengan jawaban menggunakan bahasa Jawa, yang artinya kira-kira begini: “Silakan, dinikmati dulu ikan lelenya dan jangan malu-malu untuk nambah lagi.”

Dalam hati kembali kami bergumam, tawaran yang sungguh berat bagi kami, sekali lagi berat untuk menolaknya. Akhirnya setelah menambah nasi hangat dan dua ekor ikan lele goreng tanpa amis. Namun tuntutan untuk mengetahui resep budidaya ikan lele tanpa amis pun tidak terbendung lagi.

Kuncinya Ada pada Resep Jamu

Perbincangan hangat berkisar bagaimana Aminto memulai budidaya lele tanpa amis, hingga harga jual lele produksinya yang lebih tinggi minimal Rp5.000 dibanding produk lele lainnya. Ditemani teh manis, sembari berbincang, Aminto menjelaskan asal-usul teknologi budidaya ikan lelenya, sebetulnya bersumber dari kearifan lokal yang dia adopsi dan modifikasi secara otodidak. Lebih lanjut dia menjelaskan kunci keberhasilan budidaya ikan lele tanpa amis, yang dia dipraktekkan adalah menambahkan jamu ke dalam diet ikan lelenya.

Perbincangan bersama Aminto, warga LDII dari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: LINES

Jamu yang Aminto tambahkan tidak lebih dari yang secara umum dikenal sebagai empon-empon, yaitu: jahe, temu lawak, kunyit putih dan belimbing yang masih hijau atau yang sudah matang, plus beberapa komponen tambahan lainnya. Semua racikan tersebut ditumbuk dan air perasannya difermentasi menjadi cairan jamu anti amis.

Saat akan memberi makan lele, jamu cair yang sudah diracik dan difermentasi tersebut, dicampur dengan pelet makanan ikan lele yang biasa dijual umum. Campurannya pakan dan jamu itu diinapkan atau difermentasi selama 24 jam sebelum digunakan.

Resep jamu tambahan makanan ikan lele ini bisa ditambahkan ke makanan untuk bibit ikan lele yang berukuran 2 – 3 cm, hingga lele dewasa dengan ukuran 5 – 8 ekor per kilogram. Manfaat jamu resep Aminto selain menghilangkan bau amis air kolam dan ikan lele, juga sudah dia buktikan meningkatkan nafsu makan lelenya sehingga cepat besar. Bahkan, menurunkan sifat kanibal ikan lele. Kanibalisme ini juga jadi masalah bagi peternak lele, karena mampu menurunkan jumlah ikan saat panen.

Tim DPP LDII pun melongo dan geleng kepala, saat Aminto bercerita mengenai bandar lele yang ingin membeli lelenya dengan menawar harga Rp4.000 lebih tinggi dari harga pasar saat itu. Dia hanya angkat tangan dan mempersilakan bandar lelenya untuk mencari dari pembudidaya yang lain saja.

Artinya, walaupun produknya dibeli dengan harga lebih di atas harga pasar, produk lelenya tidak dia lepas. Otomatis kami tercengang, lha biasanya pengepul yang memainkan harga, ini justru petani yang menjadi penentu. Kok bisa? Akhirnya dengan tersenyum Aminto menjelaskan, bahwa di pasar, pengepul yang menjual ikan lelenya selalu lebih cepat habis stok yang dijualnya dibanding pengepul lele yang lain, meskipun harga jual lebih tinggi.

Wah, ibarat barang kualitas premium yang diburu konsumen, gumam kami yang diamini Aminto. Bagi yang memerlukan resep jamu anti amis, silakan komen dibawah, nanti diinfokan resep yang dibagikan Aminto.

Ketika ditanya apa biayanya tidak terlalu mahal untuk memberi jamu ikan lele? Aminto menjelaskan bahwa untuk membuat 40 liter jamu antiamisnya, hanya memerlukan biaya sekitar Rp150.000 – 200.000, karena harga empon-empon di Wonosari relatif murah, dan ramuan tersebut bisa dia gunakan untuk jamu selama lebih dari sebulan.

Hitungan kasar yang secara cepat kami lakukan membuktikan bahwa biaya jamu tambahan tidak akan menambah harga pokok produksi secara signifikan. Apalagi dengan keuntungan pertumbuhan lele yang lebih cepat, karena meningkatnya nafsu makan dan menurunnya kanibalisme antar sesama lele. Plus utamanya bebas amis yang menjadi unggulan. Masih ditambah harga jual lelenya per kilo minimal lebih mahal Rp5.000.

Tanpa terasa perbincangan pun berlanjut dari ceritera tentang seorang guru besar sebuah universitas yang meremehkannya sebagai jamu abal-abal, tetapi berbalik takjub ketika tanpa penjelasan kata-kata tapi langsung diajak keliling. Aminto membuktikan sendiri produk lele olahannya itu. Bahkan, seorang calon kepala daerah yang sampai nambah empat kali ketika disuguhi lele antiamis ketika kampanye dan berkunjung ke kelompok taninya.

Sambil bergurau Aminto menambahkan, “Tapi janji bantuannya sampai sekarang belum dibuktikan meskipun akhirnya sang calon bupati jadi terpilih.”

Bagaimana soal paten? Aminto menyatakan saya nggak sanggup tapi kalau DPP LDII mau membantu, ia mempersilakan. Sepertinya, pengembangan jamu Aminto tidak hanya terbukti untuk ikan lele, tapi berpotensi untuk dikembangkan sebagai jamu ke ternak lainnya. Meski perbincangan masih terus mengalir, namun waktu sudah menjelang tengah malam dan tim DPP LDII pun harus undur diri.

Kami hanya bisa mengapresiasi, dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, bertemu Aminto, sosok warga LDII yang telah menyumbangkan karya dan kontribusi, dalam bidang ketahanan pangan. Mungkin Aminto tidak menyadari bahwa karya dan kontribusinya sangat relevan dengan Asta Cita (i.e., ketahanan pangan) dan menyumbangkan pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) no. 1 (tanpa kemiskinan), no. 2 (tanpa kelaparan), dan no. 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), sungguh suatu pengalaman yang tidak terlupakan dan ilmu yang tak terpungkuri manfaatnya. Salam lele tanpa amis dari Gua Pindul, Bejiharjo, Wonosari.

*) Profesor Sudarsono, adalah Guru Besar Ilmu Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga Ketua DPP LDII.

Tags: Budidaya Ikan Lelejamuldii gunung kidulLDII ternak leleSDG1: No PovertySDG2: Zero HungerSDG3: Good Health and Well-BeingSustainable Development GoalsTernak Lele

Comments 22

  1. Supardo says:
    3 months ago

    Alhamdulillah semoga manfaat dan barokah…..Aamiin…..

    Reply
  2. Aliyya says:
    3 months ago

    Alhamdulillah…..kontribusi untuk ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat semoga lancar dan barokah

    Reply
  3. Dahlan says:
    3 months ago

    LDII untuk Bangsa

    Reply
  4. Nidi Firdaus says:
    3 months ago

    Alhamdulillah, saya tertarik dan inshaa Allah mau belajar dengan mas Aminto. Lancar barokah

    Reply
  5. Adji nugroho says:
    3 months ago

    Saya sangat tertarik, akan dicoba

    Reply
    • IIsmail says:
      3 months ago

      Allhamdulillah,saya tertarik ingin belajar semoga ilmunya tambah berkah

      Reply
    • Endang Wasitaningsih says:
      3 months ago

      Saya tertarik untuk belajar ilmu mas Aminto

      Reply
  6. Adi Cahyadi says:
    3 months ago

    Untuk belimbing yg dipakai belimbing apa (belimbing buah atau belimbing wuluh/sayur)

    Reply
    • Pak Dar says:
      3 months ago

      Belimbing biasa, bisa yang maaih hijau atau yg sudah masak (warna kuning)

      Reply
  7. Edy Riyanto says:
    3 months ago

    Boleh kah saya diinfokan ranuan jamu dan cara meraciknya… terima kasih
    Semoga dapat kami terapkan di lingkungan kami

    Reply
  8. Endang Wasitaningsih says:
    3 months ago

    Alhamdulillah ,, ini bisa menambah wawasan untuk budidaya lele yg tak beraroma amis.
    Saya tertarik untuk ilmunya mas Aminto.
    Berkah barokah buat mas Aminto.

    Reply
  9. Abi Sajaroh says:
    3 months ago

    Semoga Allah paring barokah, juos

    Reply
  10. Abdul Karim says:
    3 months ago

    Kami juga baru mencoba beternak lele, tapi airnya cepat amis padahal sering ganti bagaimana solusinya

    Reply
  11. Jaenal says:
    3 months ago

    Konsep yang sama dan lebih modern kami kembangkan di Telkom University.. Kami siap berbagi ke masyarakat sebagai wujud Tridharma Perguruan tinggi salah satunya pengabdian masyarakat.

    Reply
  12. Binti SR says:
    3 months ago

    Alhamdulillah semoga lancar dan barokah usahanya….. Aamiin…..

    Reply
  13. Jupri says:
    3 months ago

    Assalamualaikum,saya tertarik sekali dengan ilmu ramuan yang bapak aminto terapkan,kalau boleh berbagi resep@ ramuannya bpk aminto,apa aja bahannya?… Dan dosis untuk pencpuran pada makanan nya ikan Lele nya berapa banding berapa?..saya dari malaisya baru berjinak jinak dgn ikan Lele,mohon pencerahan nya dari bpk,Terimakasiih

    Reply
  14. Amalia says:
    3 months ago

    Alhamdulillah semoga manfaat lancar dan barokah…..Aamiin…..

    Reply
  15. Irwan yk says:
    3 months ago

    Semoga bermanfaat dan barokah

    Reply
  16. Handoko says:
    3 months ago

    Sukses pak Aminto tidak lepas dari kerja keras, keuletan dan kejujurannya. Patut dicontoh siapapun yg ingin sukses.

    Reply
  17. Aldiori Bd says:
    3 months ago

    Pakde Aminto kereeen bangett sih ini, ada tester yang bisa saya coba gak ? wkwkwkwk
    Semoga Allah paring lancar barokah nggih Pakde.

    Reply
  18. imam burhanudin says:
    3 months ago

    sangat bermanfaat . s

    Reply
  19. Juwita Permatasari says:
    3 months ago

    Selamat & sukses pak aminto… terus berkarya di bidang periakanan👍

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo bin Kayat on Wakil Bupati Kediri Apresiasi Produk Roti dari Santri LDII
  • Supardo bin Kayat on DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan
  • Lilik Rodiyah on Malas Shalat dan Benci Infaq
  • Soedradjat on Malas Shalat dan Benci Infaq
  • Mulyadi on DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

November 17, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

November 16, 2025
KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

LDII Gelar Bimtek untuk Dukung Program Swasembada Pangan

November 16, 2025
Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

November 16, 2025
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

5
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

4
Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

2
Di Hadapan Wartawan, Ketua Umum DPP LDII Jelaskan Jati Diri LDII

Di Hadapan Wartawan, Ketua Umum DPP LDII Jelaskan Jati Diri LDII

3
Kabag Kesra Pemkot Buka Musda X LDII Surabaya, Ingatkan Perjuangan Pahlawan

Kabag Kesra Pemkot Buka Musda X LDII Surabaya, Ingatkan Perjuangan Pahlawan

November 21, 2025
LDII Surabaya Gelar Dialog Kebangsaan, Wujudkan Toleransi dan Harmoni

LDII Surabaya Gelar Dialog Kebangsaan, Wujudkan Toleransi dan Harmoni

November 21, 2025
LDII Jatim Ajak Generasi Muda Teruskan Perjuangan Pahlawan Melalui Inovasi dan Pengabdian

LDII Jatim Ajak Generasi Muda Teruskan Perjuangan Pahlawan Melalui Inovasi dan Pengabdian

November 21, 2025
Mahasiswa UINSA Teliti Praktik Ilmu Falakiyah LDII Jatim

Mahasiswa UINSA Teliti Praktik Ilmu Falakiyah LDII Jatim

November 21, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Kabag Kesra Pemkot Buka Musda X LDII Surabaya, Ingatkan Perjuangan Pahlawan November 21, 2025
  • LDII Surabaya Gelar Dialog Kebangsaan, Wujudkan Toleransi dan Harmoni November 21, 2025
  • LDII Jatim Ajak Generasi Muda Teruskan Perjuangan Pahlawan Melalui Inovasi dan Pengabdian November 21, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.