Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025Baru
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025Baru
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Parenting

Begini Fungsi Orangtua dalam Pengajaran Karakter Anak pada Masa Pandemi

2020/11/16
in Parenting
1
ilustrasi

ilustrasi

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

LINES (14/11). Pada 24 November DPP LDII melansir platform e-pendidikan yang berfokus pada pembangunan karakter. Platform ini bisa dinikmati para penyelenggara pendidikan, termasuk para orangtua.

Orangtua memang memiliki posisi sentral, terutama pada saat pandemi Covid-19. Selama masa pandemi, banyak perubahan adaptasi yang haus disesuaikan, termasuk terkait kondisi rumah, interaksi keluarga, lingkungan masyarakat, ekonomi, gaya hidup dan cara belajar, sekolah, maupun bekerja.

Pakar Psikologi Pendidikan dan Konselor Keluarga DPP LDII, Nana Maznah Prasetyo mengatakan orangtua, anak, maupun guru berisiko mengalami tekanan mental selama pandemi covid-19.

Perubahan drastis yang terjadi selama masa pandemi mengakibatkan rasa bosan, karena kegiatan yang monoton hingga timbul frustasi. Hal tersebut menyebabkan mudah terjadi konflik dalam keluarga yang membuat suasana dalam keluarga menjadi tegang, emosi tinggi, dan tidak nyaman.

“Anak frustasi karena bingung mengerjakan PR. Saat guru menagih tugas pada orang tua, orang tua yang tau tugas anaknya belum diselesaikan akhirnya merasa kesal dan memarahi anak,” kata Nana dalam webinar yang diselenggarakan DPD LDII Kota Malang, Sabtu (14/11).

Pola pengasuhan dan pembelajaran juga menjadi berubah di masa pandemi, dimana tugas guru dibebankan pada orang tua. Padahal peran guru dan orang tua sangat berbeda.Orang tua dengan keadaan emosional yang buruk memiliki resiko melakukan kekerasan pada anak, baik kekerasan fisik maupun verbal. Kedua kekerasan tersebut akan memberikan efek psikologis panjang pada anak.

Hal tersebut menyebabkan orang tua dapat stress dan kesulitan dengan cara belajar anak, disamping itu orang tua juga kesulitan mengatur waktu antara tugas rumah tangga, tugas kantor, maupun tugas mendampingi anak belajar, sehingga tidak punya waktu untuk sendiri.

Pembelajaran secara daring juga menimbulkan dampak kecanduan gawai pada anak, hingga perubahan emosi yang mengakibatkan terganggunya mental. Penggunaan gawai yang berlebihan membuat otak memproduksi hormon dopamin berlebihan, sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi otak bagian depan.

“Ini menurunkan perkembangan otak anak, serta perhatian terhadap lingkungan sekitar menjadi berkurang,” ujar Nana.
Dampak pandemi juga dapat berpengaruh pada hubungan antara ibu dan ayah. Jika masing-masing keduanya tidak menyelesaikan masalah terhadap dirinya sendiri, maka akan timbul konflik karena saling menyalahkan pasangannya.

Oleh karena itu penting bagi masing-masing keluarga beradaptasi, untuk mengelola diri atau berdamai dengan diri sendiri maupun keadaan. Karena jika terjadi konflik antara ibu dan ayah, maka akan mempengaruhi hubungan kepada anak atau hubungan dengan anggota keluarga lainnya.

“Ini betul-betul harus diwaspadai. Kita harus bisa memeriksa diri, memahami dan berkomunikasi dengan pasangan, supaya konflik tidak menjadi besar,” lanjutnya.

Pandemi Covid-19 mengembalikan pendidikan utama pada keluarga, karena semua interaksi menjadi lebih intens dengan keluarga. Nana mengatakan pandemi mengembalikan kesadaran fungsi dan peran orang tua kepada fitrahnya. Karena saat pandemi semua di rumah interaksi menjadi lebih intens dengan keluarga.

Di dalam Islam sendiri dijelaskan pendidikan utama dan pertama adalah di rumah (keluarga), yakni melalui orang tua. Fungsi peran keluarga menjadi bulat, artinya keluarga harus beradaptasi selama masa pandemi.

Setiap orangtua bertanggung jawab atas perkembangan psiko sosial anak. Psiko sosial sendiri berhubungan dengan kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental atau emosinya. Seseorang yang sehat mentalnya akan bereaksi dengan cara positif dalam banyak situasi, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, menurut Nana hal paling utama yang harus dilakukan orangtua saat ini adalah relasi kepada diri sendiri, kemudian bonding atau kelekatan antara keluarga, terutama antara ibu dan anak. Menurut Nana jika semua memiliki relasi hubungan yang baik terhadap diri sendiri, masing-masing keluarga akan dapat melihat kekuatan dan kemampuan anggota keluarga lainnya. Orang tua juga akan dapat mengenal karakter anak dengan baik.

“Masing-masing keluarga harus berdamai dengan diri sendiri dulu, lalu berdamai kepada pasangan atau ibu kepada ayah, agar bisa menciptakan relasi yang baik pada anak. Sehingga suasana aman dan nyaman akan terbentuk,” tutupnya.

Berdamai dengan diri dijelaskan Nana menerima qodar yang telah diberikan Allah SWT. Allah memberikan manusia kemampuan beradaptasi, termasuk menerima perubahan situasi yang bermula pada diri sendiri, bukan orang lain.

Memeriksa dashboard emosi dengan mengenali faktor yang dapat memicu emosi dalam diri, sehingga dapat menyalurkan emosi secara positif. Termasuk menciptakan aneka cara baru dalam membangun diri dan memecahkan masalah.

“Tetap berprasangka baik, khusnudzon billah atas apa yang terjadi dalam kehidupan. Bahwa semua ketentuan Allah agar kita semua menjadi lebih kuat,” ujarnya.

Tags: anakkarakterorangtuaPandemiparentingpendidikanpengajaran

Comments 1

  1. PPG Kotim says:
    5 years ago

    Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik berupa budi pekerti

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Agung on LDII Siap Bersinergi dengan PWNU Papua Selatan untuk Pelayanan Umat
  • Al hilal on LDII Bantul Tekankan Pendidikan Karakter lewat Pengajian Akbar
  • Zaini on Bupati Blora dan Ketua Umum LDII Resmikan Masjid Shirothol Mustaqim di Jepon
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Dari Buku Menuju Kearifan Pikiran dan Kemuliaan Adab
  • Amiril Juaini on Buka Pelatihan Jurnalistik LDII Sulsel, Asisten I Kabupaten Luwu Ajak Tangkal Berita Hoaks
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bolehkah Khutbah Jumat Selain Bahasa Arab?

Bolehkah Khutbah Jumat Selain Bahasa Arab?

May 12, 2025
SMA Bina Insan Mulia Kunjungi DPP LDII Pelajari Nilai Kepemimpinan dan Etika Bermedia Sosial

SMA Bina Insan Mulia Kunjungi DPP LDII Pelajari Nilai Kepemimpinan dan Etika Bermedia Sosial

May 11, 2025
DPP LDII Dukung MTQ Disabilitas Jadi Puncak Acara Milad ke-47 MDI

DPP LDII Dukung MTQ Disabilitas Jadi Puncak Acara Milad ke-47 MDI

May 9, 2025
Kenalkan Batik Luwu, Santri PPM Al-Mukhlis Raih Penghargaan IMUN Hanoi 2025

Kenalkan Batik Luwu, Santri PPM Al-Mukhlis Raih Penghargaan IMUN Hanoi 2025

May 12, 2025
Bolehkah Khutbah Jumat Selain Bahasa Arab?

Bolehkah Khutbah Jumat Selain Bahasa Arab?

18
Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

13
Blora Didorong Jadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

Blora Didorong Jadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

7
LDII Dorong Generasi Muda Tangkal Hoaks dan Jadi Agen Perubahan Lewat Jurnalisme

LDII Dorong Generasi Muda Tangkal Hoaks dan Jadi Agen Perubahan Lewat Jurnalisme

6
LDII Turut Deklarasi Gerakan Anti TPPO Inisiasi Polda Lampung dan Kementerian PPMI

LDII Turut Deklarasi Gerakan Anti TPPO Inisiasi Polda Lampung dan Kementerian PPMI

May 17, 2025
Mengenal Kecerdasan Buatan dari Guru Besar UGM

Mengenal Kecerdasan Buatan dari Guru Besar UGM

May 17, 2025
Puluhan Tahun Warga LDII Lestarikan Tradisi Pandai Besi di Majene

Puluhan Tahun Warga LDII Lestarikan Tradisi Pandai Besi di Majene

May 17, 2025
Siap Kawal Publikasi, LDII Sulawesi Barat Bentuk Pokja LINES

Siap Kawal Publikasi, LDII Sulawesi Barat Bentuk Pokja LINES

May 17, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Turut Deklarasi Gerakan Anti TPPO Inisiasi Polda Lampung dan Kementerian PPMI May 17, 2025
  • Mengenal Kecerdasan Buatan dari Guru Besar UGM May 17, 2025
  • Puluhan Tahun Warga LDII Lestarikan Tradisi Pandai Besi di Majene May 17, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.