Dharmasraya (23/5). Warga PC LDII Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, gotong royong panen padi di Nagari Sungai Duo pada Senin (19/5). Kegiatan ini merupakan bagian dukungan LDII terhadap ketahanan pangan dan memperkuat kemandirian melalui pengelolaan lahan produktif.
Panen padi ini dilakukan di atas lahan sawah milik warga yang termasuk dalam aset bersama LDII Dharmasraya. Selain sawah, warga LDII juga mengelola kebun kelapa sawit. Aset bersama tersebut dikelola secara profesional untuk mendorong kesejahteraan warga serta memperkuat keuangan organisasi secara mandiri dan berkelanjutan.
Ketua DPD LDII Dharmasraya, Wahid Abrori, menyampaikan, pengelolaan sawah ini sebagai komitmen pengabdian LDII untuk bangsa, khususnya di sektor pertanian. “Panen ini bukan sekadar rutinitas pertanian, tetapi juga simbol kemandirian organisasi dan bentuk pengabdian kami untuk bangsa. Melalui pengelolaan lahan yang baik, kami berharap seluruh warga LDII Dharmasraya dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” jelasnya.
Wahid juga menegaskan pentingnya menjaga tradisi gotong royong dalam pertanian. “Momen panen padi ini menjadi kesempatan mewujudkan kebersamaan dan gotong royong yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini perlu kita jaga dan lestarikan agar anak cucu kita juga merasakan nilai-nilai kebersamaan ini,” ujarnya.
Ia turut menyampaikan bahwa hasil panen ini akan dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kegiatan keorganisasian, serta sosial kemasyarakatan. “Dengan hasil panen ini, kas organisasi bisa diperkuat, sehingga kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial lainnya dapat berjalan lebih maksimal dan berkelanjutan,” imbuh Wahid.
Di tempat berbeda, Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Sumatera Barat, Bustari Badal, menyampaikan dukungannya terhadap program ketahanan pangan yang telah dilaksanakan oleh DPD LDII Dharmasraya. Menurutnya, selain sebagai inisiatif organisasi, pemerintah daerah juga perlu lebih memberi perhatian pada sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Dharmasraya.
“Pada periode kepemimpinan yang lalu, tekad Dharmasraya untuk menjadi sentra lumbung padi nasional telah disambut baik oleh berbagai pihak. Ini perlu terus didukung pelaksanaannya oleh masyarakat, terlebih di masa krisis pangan pasca dicetuskannya perang dagang anatara Amerika dan China. Beras menjadi komoditas yang sangat diburu oleh negara-negara yang mengalami krisis pangan, seperti Jepang misalnya,” ulas Dosen Fakultas Pertanian Universitas Eka Sakti tersebut.
Bustari juga berharap agar sinergi antara LDII dan pemerintah terus terjaga dalam mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran. “Sudah menjadi komitmen LDII melalui hasil Rakernas saat meluncurkan program 8 bidang pengabdian untuk bangsa, salah satunya adalah pertanian dan lingkungan hidup. Sekalipun saat ini panen padi nasional bersama Kementerian Pertanian menunjukkan surplus, kita tidak boleh berpuas diri. Sebab, kondisi geopolitik yang kian hari semakin sulit untuk diprediksi,” pungkasnya.