Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Internasional

Peringatan Hari Holocaust, Saat Korban Malah Jadi Pelaku

2024/01/31
in Internasional
3
Ilustrasi: LINES.

Ilustrasi: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (27/1). Israel sedang dihujat dunia, bahkan dikucilkan dalam pergaulan internasional. Meskipun sekutu klasiknya seperti Amerika Serikat dan Inggris masih mendukung negara itu.

Israel dengan brutal membunuh 25.000 lebih warga sipil untuk memusnahkan Hamas, pejuang kemerdekaan Palestina. Puncak hukuman internasional adalah ketika Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel, agar tidak melakukan genosida di Gaza dalam sidang putusan sela pada Jumat (26/01).

Israel dituntut ke pengadilan internasional tersebut oleh Afrika Selatan, terkait praktik genosida terhadap rakyat Palestina. Kasus ini jadi unik, pasalnya pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang kini menjadi bangsa Israel, yang mendasari lahirnya peringatan Hari Holocaust Sedunia saban 27 Januari.

Tanggal tersebut ditetapkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), untuk menghormati dan mengenang para korban Holocaust. Sekaligus menegaskan komitmen PBB yang tak tergoyahkan untuk melawan antisemitisme, rasisme, dan bentuk intoleransi lain, yang dapat menyebabkan kekerasan yang menargetkan kelompok tertentu.

Holocaust merupakan penganiayaan dan pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap 6 juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan sekutunya. United States Holocaust Memorial Museum menetapkan periode 1933–1945 sebagai rentang tahun kejadian Holocaust.

Era Holocaust dimulai pada Januari 1933 ketika Adolf Hitler dan Partai Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman, dan berakhir pada Mei 1945 ketika Kubu Sekutu mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Holocaust terkadang juga disebut sebagai “Shoah”, yakni kata Ibrani yang berarti “malapetaka.”

Sebelum tahun 1944, tidak ada istilah “genosida”. Istilah ini sangat spesifik yang merujuk pada kejahatan kekerasan, yang dilakukan terhadap kelompok masyarakat dengan tujuan untuk membasmi keberadaan kelompok itu. Hak asasi manusia, sebagaimana yang dituangkan dalam Deklarasi Hak-Hak (Bill of Rights) AS atau Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia Universal PBB 1948, adalah terkait dengan hak-hak individu.

Pada 1944, seorang pengacara Yahudi Polandia bernama Raphael Lemkin (1900-1959) berupaya menggambarkan kebijakan pembantaian sistematis Nazi, termasuk pembinasaan kaum Yahudi Eropa. Ia membentuk kata “genocide” (genosida) dengan menggabungkan kata geno-, dari bahasa Yunani yang berarti ras atau suku, dengan kata -cide (sida), berasal dari bahasa Latin yang berarti pembantaian.

Ketika mengusulkan istilah baru ini, Lemkin membayangkan sebuah rencana terkoordinasi, dengan beragam aksi yang bertujuan untuk menghancurkan landasan dasar kehidupan kelompok-kelompok masyarakat secara nasional, dengan maksud memusnahkan kelompok-kelompok itu sendiri.

Pada tahun berikutnya, Pengadilan Militer Internasional yang diselenggarakan di Nuremberg, Jerman, mendakwa pimpinan Nazi dengan “kejahatan terhadap kemanusiaan.” Kata “genosida” dicantumkan dalam dakwaan tersebut, tapi sebagai istilah deskriptif, bukan hukum.

Genosida berarti tindakan yang dilakukan untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama, seperti:

(a) Membantai anggota kelompok;

(b) Menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius terhadap anggota kelompok;

(c) Secara sengaja memberikan kondisi hidup yang tidak menyenangkan kepada kepada kelompok masyarakat yang diperhitungkan akan menimbulkan perusakan fisik secara keseluruhan atau separuhnya;

(d) Menerapkan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran di dalam kelompok masyarakat;

(e) Secara paksa memindahkan anak-anak dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya.

Jadi, tragedi Holocaust termasuk salah satu genosida yang terjadi di tahun 1941-1944 atau saat Perang Dunia II terjadi di Eropa. Belakangan juga dunia internasional digegerkan dengan peristiwa konflik Israel-Palestina yang memakan korban jiwa mencapai 25.000 lebih. Peristiwa ini pun sering kita dengar sebagai tindakan genosida yaitu pembantaian secara massal.

LDII mendukung perdamaian abadi di Palestina dengan solusi dua negara. Agar Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat, serta terbebas dari penjajahan Israel. Ironi memang, bangsa Israel yang dulu jadi korban Holocaust, kini malah menjadi pelaku genosida. Bahkan Israel membuat framing dan retorika palsu dengan menuduh tiap individu atau negara yang anti dengan penjajahan Israel terhadap Palestina sebagai antisemit.

Tags: 27 januarigenosidaHolocausticjisraelPalestina

Comments 3

  1. Lutfi says:
    2 years ago

    Good

    Reply
  2. Janis Edhiwibowo,S.H. says:
    2 years ago

    Saya tidak heran dengan kelakuan mereka, mereka membunuh Para Nabi seperti Nabi Zakaria dan Yahya tidak merasa berdosa, apalagi membantai wanita dan anak-anak Palestina?

    Reply
  3. Pri Adhi Joko Purnomo says:
    2 years ago

    Selamatkan Palestina….

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Nanang Naswito on Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI
  • Supardo bin Kayat on Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul
  • Adin Mutohar on Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa
  • Khairuddin on PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama
  • Khairuddin on PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama
  • Trending
  • Comments
  • Latest
NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

December 16, 2025
Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

August 15, 2025
Yudi Latif: Pancasila Harus Diimplementasikan Untuk Kemaslahatan Umat

Yudi Latif: Pancasila Harus Diimplementasikan Untuk Kemaslahatan Umat

December 16, 2025
LDII Dorong Transformasi Pendidikan Karakter Lewat Pelatihan Kepemimpinan Kepsek

LDII Dorong Transformasi Pendidikan Karakter Lewat Pelatihan Kepemimpinan Kepsek

December 10, 2025
Ruang Rindu

Ruang Rindu

4
PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

3
LDII Dukung Pembentukan EPIKS Provinsi DKI Jakarta untuk Penguatan Ekonomi Syariah

LDII Dukung Pembentukan EPIKS Provinsi DKI Jakarta untuk Penguatan Ekonomi Syariah

3
Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

2
LDII Kepri Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra

LDII Kepri Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra

December 18, 2025
Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul

Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul

December 17, 2025
Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI

Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI

December 17, 2025
Menbud Fadli Zon: Umat Islam Berperan Strategis Wujudkan Kebudayaan Maju

Menbud Fadli Zon: Umat Islam Berperan Strategis Wujudkan Kebudayaan Maju

December 17, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Kepri Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra December 18, 2025
  • Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul December 17, 2025
  • Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI December 17, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.