Pemalang (23/11). LDII Sokawati menggerakkan warga dan pemuda untuk melakukan kerja bakti membersihkan saluran drainase di Desa Sukowati, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah, pada Minggu (16/11). Kegiatan dilakukan secara massal di sejumlah titik yang rawan tersumbat akibat meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Warga membersihkan tumpukan sampah non-organik, dedaunan, dan endapan lumpur yang menumpuk di selokan utama. Kerja bakti berlangsung sejak pagi dan melibatkan puluhan peserta yang bergerak dari satu ruas saluran ke ruas lainnya. Beberapa titik ditemukan mengalami penyempitan aliran akibat akumulasi lumpur tebal. Setelah dibersihkan, air kembali mengalir tanpa hambatan.
Ketua PAC LDII Sokawati, Muhammad Nurul Fatah, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar menjaga keamanan lingkungan saat musim penghujan. Menurutnya, drainase bersih mengurangi potensi banjir dan menekan risiko munculnya penyakit.
“Kalau saluran air tersumbat, genangan mudah muncul dan bisa memunculkan bibit penyakit. Kami ingin lingkungan tetap aman bagi warga,” ujarnya. Ia menambahkan, kerja bakti seperti ini mengajarkan kepedulian sosial yang perlu dirawat dari generasi ke generasi.
Selain mengantisipasi banjir, warga juga menyoroti meningkatnya risiko Demam Berdarah Dengue (DBD). Genangan air di saluran yang kotor menjadi tempat ideal bagi perkembangan nyamuk *Aedes aegypti.* Fatah menilai kebersihan lingkungan merupakan langkah pertama dalam mencegah penularan. “Kalau selokan bersih, jentik nyamuk bisa ditekan. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga kesehatan keluarga,” katanya.
Aksi tersebut mendapat perhatian DPD LDII Kabupaten Pemalang. Ketua DPD LDII Kabupaten Pemalang, Agus Sarwono, menyampaikan apresiasi dan menilai gerakan PAC LDII Sokawati sejalan dengan program LDII dalam membangun kepedulian lingkungan dan kesehatan masyarakat. “Kegiatan seperti ini menunjukkan masyarakat bisa bergerak tanpa menunggu instruksi. LDII mendorong setiap PAC menginisiasi kegiatan yang bermanfaat langsung,” ujarnya.
Agus menjelaskan, LDII Pemalang terus memotivasi warganya untuk menjaga lingkungan secara berkelanjutan. Ia menyebut aksi bersih drainase merupakan langkah konkret yang berdampak jangka panjang.
“Musim hujan sering membawa risiko, tetapi kalau warga sigap, potensi bencana bisa ditekan. Kami ingin setiap kegiatan meninggalkan hasil yang dirasakan masyarakat, bukan hanya seremonial,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarwarga agar budaya gotong royong tidak hilang di tengah kehidupan modern.
Menurut Agus, LDII Pemalang akan memperkuat edukasi lingkungan, khususnya bagi generasi muda, supaya kegiatan sosial tidak berhenti pada kerja bakti saja. “Anak muda LDII perlu memahami persoalan lingkungan dari hulunya. Mereka harus belajar melihat masalah, menganalisis, lalu bergerak. Ini bekal penting untuk masa depan,” ujarnya.











