Kediri (19/12). Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) LDII Kota Kediri, para pengurus LDII setempat silaturahim dengan Wali Kota Kediri, Viranda. Kegiatan tersebut berlangsung rumah dinas Wali Kota Kediri, pada Kamis (11/12/2025).
Pada kesempatan itu Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto bersama para pengurus meminta kesediaan Vinanda, untuk membuka Musda VII LDII Kota Kediri pada Rabu (17/12/2025). Dalam pertemuan tersebut ia mengapresiasi kontribusi LDII untuk Kota Kediri, khususnya dalam bidang kesehatan, kerukunan, dan pendidikan.
“LDII melalui Ponpes Wali Barokah memiliki Posyandu yang baru saja dikunjungi oleh Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI, dalam kerukunan LDII aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan dalam pendidikan dalam LDII juga baik. Ini adalah percontohan yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Wali Kota Vinanda.
Namun, ia juga memaparkan sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi Kota Kediri dan membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk LDII. Ia menyebut bahwa isu-isu krusial tersebut meliputi pengentasan kemiskinan, perihal tumpukan sampah dan ancaman narkotika untuk generasi muda.
“Terdapat sekitar 17.000 masyarakat miskin di Kota Kediri yang masih membutuhkan perhatian. Masyarakat kita juga masih ada yang tidak punya MCK dan rumah yang kurang layak. Masalah sampah, Kota Kediri menghadapi volume sampah harian yang masif, per hari mencapai 150 ton. Maka, mari bekerja sama untuk mengatasi permasalahan sampah ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kasus kejahatan pencurian dan pembunuhan di Kota Kediri itu minim dan hampir tidak ada, tetapi kasus narkotika masih relatif tinggi, “Kasus narkotika menjadi isu yang mendesak, yang harus ada solusi, karena pemakainya didominasi oleh generasi muda. Ini menjadi tantangan besar bagi masa depan Kota Kediri, apalagi Bandara Dhoho sudah aktif,” ungkapnya.
Ia juga meminta bantuan LDII untuk mempromosikan Bandara Dhoho demi keberlangsungannya, serta ikut mendukung agar Kota Kediri dapat mengajukan Bandara Dhoho menjadi Bandara yang melayani Embarkasi Haji dan Umroh, tanpa harus jauh-jauh berangkat dari Surabaya. “Kami harap LDII bisa saling support dengan Pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan Kediri sebagai kota Pendidikan dan selalu MAPAN,” harapnya.
Viranda menyatakan kesediaannya untuk membuka Musda VII LDII Kota Kediri. Ia pun berharap sinergi dengan LDII dapat menjadi model integrasi antara lembaga keagamaan dan pemerintah daerah, dalam mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN, lebih maju, sehat, dan berkarakter, “Selama tidak ada kegiatan dari pusat dan provinsi, saya luangkan waktu untuk membuka kegiatan Musda VII LDII Kota Kediri,” tandasnya.
Selain merencanakan Musda, pertemuan ini menjadi momen penting untuk menyelaraskan program kerja antara organisasi keagamaan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, dalam menghadapi sejumlah isu strategis daerah.
Menanggapi hal tersebut, Agung Riyanto menyampaikan Musda VII akan menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat implementasi delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, “Kami datang ke sini untuk silaturahim dan menjelaskan bahwa Musda akan memperkuat program Eco Pesantren,” jelas Agung Riyanto.
Ia mencontohkan, LDII berkomitmen pada kelestarian lingkungan dengan mengganti karangan bunga ucapan selamat Musda dari stakeholder dengan bibit tanaman. Tanaman tersebut, selain mengurangi potensi sampah, akan dimanfaatkan untuk ditanam kembali setelah acara.
“Untuk Musda kali ini, kami akan menerapkan konsep ramah lingkungan dengan memakai tanaman sebagai ucapan Musda dari stakeholder, alih-alih karangan bunga yang berpotensi menjadi sampah. Tanaman tersebut, setelah Musda selesai, dapat langsung ditanam,” tegasnya.
Ia juga menyatakan kesiapan untuk mengkolaborasikan programnya dengan agenda strategis Pemkot dan tantangan yang dipaparkan oleh Wali Kota. “Dalam hal kemiskinan dan sanitasi, LDII siap mengerahkan kader muda kami untuk terjun dalam program bedah rumah layak huni dan pembangunan MCK komunal. Ini selaras dengan program peningkatan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan di organisasi kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, mengenai sampah dan lingkungan yaitu melalui penguatan Eco Pesantren dan kelompok pengajian, ia akan menggalakkan Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan edukasi pengolahan sampah organik menjadi kompos, dengan tujuan untuk mengurangi beban 150 ton sampah per hari di Kota Kediri tersebut.
“Lalu perihal narkotika, kami akan memperkuat program character building dan pembinaan mental spiritual secara intensif bagi Generasi Penerus LDII, menjadikannya benteng moral agar generasi muda Kota Kediri terhindar dari bahaya narkotika,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Sekretaris, Lukman Efendi, Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno, Wakil Bendahara, dua orang dari Wanita LDII, dan Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh.

