Bogor (24/5). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Bogor menggelar seminar keluarga bertajuk “Membina Keluarga Sehidup Sesurga” di Masjid Al-Aziziyah, Desa Pasirangin, pada Jumat (16/5). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70 pasangan suami-istri dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.
Seminar menghadirkan dua narasumber, yaitu Rio Azadi, dan Sovia Sahid. Keduanya memberikan materi mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dalam rumah tangga, serta penguatan nilai-nilai keagamaan sebagai pondasi keluarga yang harmonis.
Dalam paparannya, Rio yang berprofesi dokter itu menjelaskan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam mencetak generasi yang sehat dan tangguh, “Keluarga adalah tempat pertama kita belajar cinta, empati, dan tanggung jawab. Karena itu, kesehatan jasmani dan rohani dalam rumah tangga harus dijaga bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Sovia menekankan pentingnya komunikasi yang sehat antar pasangan. Ia menyampaikan bahwa pembinaan pernikahan harus dilakukan secara berkelanjutan, “Pernikahan adalah ibadah terlama. Suami istri perlu terus belajar agar bisa berjalan beriringan sampai akhir. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi bekal praktis dan emosional bagi pasangan yang hadir,” jelas Sovia yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang psikolog.
Kegiatan seminar tidak hanya berisi materi, tetapi juga disertai simulasi komunikasi efektif, sesi refleksi pasangan, serta tanya jawab interaktif yang disambut antusias oleh peserta.
Ketua Panitia, Dedi Santoso, menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, “Kami berharap keluarga-keluarga yang hadir dapat mengamalkan ilmu yang didapat, sehingga menjadi keluarga harmonis, romantis, dan menjadi teladan di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Senada, Dewan Peansehat DPD LDII Kabupaten Bogor H. Abdillah Sudarman menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin sebagai upaya konkret LDII dalam membina keluarga Islami yang kuat dan berkarakter.
Salah satu peserta, Lutfi (29) mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa seminar memberi ruang bagi pasangan untuk saling menguatkan. “Sesi refleksi jadi momen yang sangat berkesan. Rasanya seperti ‘refreshing’ bagi hubungan kami. Semoga ke depan ada kegiatan lanjutan seperti ini,” tuturnya.