LINES – Babel (11/09). Terik matahari Senin pagi kemarin (10/9) tak menyurutkan semangat para peserta Pawai Ta’aruf
dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah yang diselenggarakan oleh BKPRMI Pangkalpinang.
Seperti yang ditunjukkan oleh peserta dari TKA/TPA Miftahul Huda Unit 034 yang dikelola oleh PAC LDII Rejosari ini. Dengan mengenakan pakaian khas TPA-nya yang bercorak batik cual bewarna biru serta pakaian hijau dari perguruan pencak silat Persinas Asad, peserta yang terdiri dari anak-anak usia balita sampai anak SD ini pun memperkenalkan program unggulannya yakni Halaqah Tahfidzul Qur’an (HTQ) dan bela diri pencak silat.
Pesilat cilik itu ingin mengenalkan tema acara melalui spanduk yang bertuliskan “Siap Menjadi Generasi Qur’ani Demi Menyongsong Masa Depan nan Gemilang” dan juga pakaian yang tengah ia kenakan.
Hal ini sebagai media dakwah untuk memperkenalkan program HTQ kepada masyarakat agar nantinya semakin banyak bermunculan generasi qur’ani lainnya yang siap menyongsong masa depan gemilang dengan menerapkan nilai-nilai luhur dalam Al-Qur’an.
Diketahui bahwa program HTQ yang digagas oleh DPP LDII dan dilaksankan sampai tingkatan PAC ini telah berjalan kurang lebih selama dua tahun, dan untuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru berjalan kurang lebih selama satu tahun. Kendati demikian, program ini terbilang sukses mencetak hafidz/hafidzah yang berprestasi.
Ketua DPW LDII Babel Ari Sriyanto saat dikonfirmasi mengatakan, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah generasi muda yang malas, tidak disiplin, manja, kurang tanggung jawab, minat baca rendah, ingatannya lemah, cenderung boros, suka jalan pintas, malas ibadah, inginnya bebas dan tidak suka bekerja keras.
Selain itu, penggunaan teknologi yang tidak tepat mengakibatkan anak cenderung menyalahgunakan kecanggihan teknologi yang hanya untuk bermedsos, game, chatting, bahkan untuk membuka situs-situs porno.
“Ini adalah realitas yang terjadi dan menimpa pada generasi sekarang ini,” ungkapnya.
Tantangan yang begitu kompleks lanjutnya, diperlukan formula jitu untuk bisa menjawab tantangan yang ada dan memberikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan di atas.
Oleh karena itu, program HTQ dipandang sebagai salah satu solusi nyata untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini demi mempersiapkan generus dan calon pemimpin bangsa yang berkarakter kuat dan berjiwa Al-Quran.
LDII juga ingin mengambil peran dengan mencetak generus bangsa dengan bergerak bersama, bersinergi dan maju bersama sampai tingkat PAC untuk membekali generus bangsa dengan tri sukses generasi penerus; berilmu, akhlakul karimah dan mandiri.
“Bisa dibayangkan, seandainya bangsa ini dipegang oleh generus bangsa yang mumpuni dalam bidangnya dan dibentengi keimanan yang kuat serta Al-Qur’an bersemayam dalam jiwanya, bangsa ini akan memimpin dunia,” demikian kata Sekretaris MUI Babel ini.