Purbalingga (22/5). Untuk mendukung kemandirian ekonomi generasi muda, Penggerak Pembina Generus (PPG) Bidang Kemandirian di bawah DPD LDII Kabupaten Purbalingga menggelar pelatihan cukur rambut pada Minggu (18/5). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Masjid Baiturrohmah, Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, dan diikuti puluhan pemuda dari berbagai wilayah di kabupaten tersebut.
Pelatihan ini merupakan bentuk sinergi antara LDII dengan pelaku usaha lokal, yaitu Cukur Gaul Kejobong dan Mens Ganteng, yang selama ini aktif di bidang jasa tata rambut. Melalui kolaborasi ini, peserta mendapat pelatihan langsung dari empat praktisi barbershop berpengalaman: Yusuf Raharjo, Herman, Afik Prayogi, dan Edi Santoso. Mereka tidak hanya membagikan keterampilan teknis mencukur rambut, tetapi juga pengalaman dalam membangun dan menjalankan usaha barbershop secara mandiri.
“Peserta diajarkan mulai dari teknik dasar memotong rambut, menjaga kebersihan alat, sampai dengan pelayanan pelanggan yang baik. Kami juga berbagi tips membuka barbershop dari nol,” ujar Yusuf Raharjo, salah satu pemateri. Ia menambahkan bahwa peserta menunjukkan semangat tinggi selama pelatihan berlangsung, yang menunjukkan antusiasme besar dalam belajar keterampilan baru. “Kami berharap pelatihan ini menjadi pintu awal mereka untuk mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Ketua Bidang Kemandirian PPG Purbalingga, Nur Aziz, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pembinaan LDII kepada generasi muda. Ia menilai keterampilan cukur rambut adalah modal praktis dan realistis di tengah persaingan lapangan kerja saat ini. “Kami ingin anak-anak muda LDII bisa lebih mandiri dan punya bekal keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan. Ini juga cara menciptakan peluang kerja baru di lingkungan mereka,” kata Nur.
Selama pelatihan, peserta mengikuti sejumlah sesi intensif yang mencakup pengenalan alat cukur, teknik mencukur sesuai standar kebersihan, hingga praktik langsung antar peserta. Tak hanya itu, mereka juga mendapat sesi motivasi usaha dan simulasi pelayanan pelanggan agar siap terjun ke dunia usaha. Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan interaktif agar materi mudah dipahami dan langsung diterapkan.
Perwakilan dari Wanhat DPD LDII Kabupaten Purbalingga, Santosa menilai pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya tantangan ekonomi dan terbatasnya peluang kerja formal. “Kami sangat mengapresiasi PPG Purbalingga yang aktif membuka ruang belajar bagi pemuda. Dari sinilah kami berharap akan muncul wirausaha muda yang tidak hanya kompeten, tetapi juga punya mental inovatif,” ujarnya.
LDII Purbalingga berkomitmen melanjutkan program serupa di masa mendatang dengan berbagai bidang keterampilan lainnya, “Organisasi ini menargetkan lahirnya generasi muda yang tidak hanya religius dan berakhlak baik, tetapi juga berdaya saing dalam dunia kerja maupun wirausaha. Pelatihan cukur ini menjadi salah satu langkah awal dalam membangun kemandirian dan ketangguhan ekonomi di kalangan pemuda LDII,” (Hafidh/Wicak)