Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Kejujuran (2)

2020/11/30
in Nasehat
5
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang

Belajar jujur itu tidak mudah. Banyak perkara dan masalah yang timbul di dunia ini karena ketidakjujuran. Tengoklah KPK, bekerja setengah mati untuk menguak kejujuran. Kalau saja semua jujur, laksana membalikkan tangan. Dan seandainya kejujuran itu barang yang bisa diperjual-belikan pasti akan laku keras di zaman seperti ini. Sebab, jangankan jujur kepada orang lain, kepada diri sendiri saja susah untuk jujur.  Lebih naif lagi,  sekarang untuk sekedar berkata jujur, sering didahului dengan kata; maaf. Maaf, saya harus jujur. Tuh kan? Bagaimana bisa begini?

Kebanyakan, kita tergoda untuk berbuat tidak jujur karena spirit “minoritas”. Ah, sedikit ini! Gambarannya seperti kisah berikut ini. Saat pesta tahunan, seorang wali kota penghasil anggur terbaik di dunia, meminta agar setiap kepala keluarga membawa segelas anggur terbaik hasil produksinya. Anggur agar dituangkan di gentong yang telah tersedia di balai kota. Wali kota akan membuka dengan mencicipi anggur terbaik dari 300 orang warganya. Namun apa yang terjadi. Ternyata gentong itu tidak berisi anggur, melainkan berisi air. Kenapa bisa begitu? Sebab semua orang berfikir, kalau cuma segelas air dibanding segentong anggur, apalah artinya; 1 gelas air melawan 299 gelas anggur. Tetapi karena semua orang berfikir begitu, akhirnya gentongnya berisi air bukan anggur.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS Al-Ahzab:70-71)

Beberapa waktu lalu seorang teman berkisah. Saat mengantar istri ke pasar, sambil menunggu, perhatiannya tertuju pada seorang bocah usia 8 tahunan. Tubuhnya kecil, tapi membawa tempat kue besar. Lucu, sekaligus bikin trenyuh. Ia menjual gemblong, kue dari ketan berselimut gula merah.  Gemblong dijual Rp 3.000 per biji. Dia tertarik membeli lima. Disodorkanlah uang Rp 50.000. ”Tak ada kembaliannya, Pak,” kata bocah itu. ”Uang kembalian itu untuk kamu semua,” ujar teman saya.

Namun, bocah kurus pelajar SD itu menampiknya. ”Bapak ambil saja semua kue ini,” katanya. ”Lho, saya tidak butuh kue sebanyak itu. Kembaliannya untuk kamu semua,” ujar teman saya, sedikit ngotot. Lagi-lagi bocah itu bersikukuh tidak mau mengambil rezeki yang bukan haknya. ”Kata Ibu saya, kalau jualan itu harus jujur. Saya tidak boleh menerima uang, kalau Bapak tidak membeli,” katanya. Makanya, bocah itu tetap mendesak agar sisa gemblongnya diambil.

Hati teman saya tersentuh. Ia terdiam. Kejujuran bocah ini telah ”menampar” mukanya. Dia seakan dipaksa mengaca diri. Sebagai manusia yang telah puluhan tahun hidup di bumi, dia merasa sering menafsirkan kejujuran sesuka hati. Buntutnya, kejujurannya itu acap menghasilkan kepura-puraan. Semu! Maka, uang lima puluh ribu di tangannya pun seakan tanpa arti. Juga jam yang melingkar di tangannya. Bahkan, mobilnya pun seperti tiada bernilai dibandingkan dengan kejujuran seorang bocah yang ada di depannya. Di kupingnya terngiang terus ucapan: ”Kata Ibu saya, kalau jualan itu harus jujur.”

عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ 

قَالَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ * رواه الترمذي

Dari Abu Al-Haura` As-Sa’di berkata, Aku bertanya kepada Al-Hasan bin Ali: Apa yang kau hafal dari Rasulullah? Ia menjawab: Aku menghafal dari Rasulullah, “Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan.” Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.

”Apakah kamu salat?” tanya teman saya penasaran sembari jongkok. Bocah itu mengangguk. Begitu azan berbunyi, misalnya, ia menuju ke masjid di salah satu lorong pasar. Ia tinggalkan sesaat urusan duniawi yang belakangan seakan jadi ”kiblat” banyak orang pemburu harta. Teman tersebut tersenyum puas. Rupanya, bocah itu secara tak langsung telah ”mengajarkan” getaran kepatuhan dan cintanya pada Allah, walau, mungkin, ia belum memahami hikmah dan hakikat yang tersembunyi di balik ibadah salatnya. Inilah tamparan yang nyata.

وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَٰتُهُمْ إِلَّآ أَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ وَبِرَسُولِهِۦ وَلَا يَأْتُونَ ٱلصَّلَوٰةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَٰرِهُونَ

“Dan yang menghalang-halangi infak mereka untuk diterima adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).” (QS At-Taubah:54)

Sanggupkah kita menyerap kepolosannya? Jika belum, barangkali, syair Rumi ini bisa kita renungkan:

”Setiap orang adalah anak kecil, kecuali orang yang mabuk dengan Tuhan. Tak ada orang yang dewasa, kecuali orang yang bebas dari nafsu.”

Jadi, kita ini manusia dewasa atau anak kecil, sih? Atau bocah tua nakal? Kenapa susah sekali untuk jujur, dan menerapkan dalam keseharian. Allahul-musta’an.

Tags: AllahjujurRasul

Comments 5

  1. Adin Mutohar bengkulu says:
    5 years ago

    subkhanaalloh….
    semoga kita selalu menjdi umat yang bersyukur dan selalu taat ber ibadah dengan hati iklas karena Alloh

    Reply
    • MULIANA PURWANTI says:
      5 years ago

      aamiin

      Reply
  2. MULIANA nana says:
    5 years ago

    aamiin

    Reply
  3. Muallim says:
    5 years ago

    Subahanallah..sangat menyentuh hati

    Reply
  4. Hasna says:
    4 years ago

    alhamdulillah jazaa kumullohu khoiroo, sangat bermanfaat.
    mugi2 Allah tansah paring lancar barokah..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Erna yuliaty on LDII Wonogiri dan PPG Jatipuro Gelar Festival Anak Saleh ke-XIV
  • Erna yuliaty on Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga
  • Erna yuliaty on Pimpin Kembali LDII Surabaya, Setiadi Janjikan Program Kerja Selaras dengan Pemkot
  • Drh. Sudbyo on Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional
  • Erna yuliaty on Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

December 5, 2025
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

December 5, 2025
Pimpin Kembali LDII Surabaya, Setiadi Janjikan Program Kerja Selaras dengan Pemkot

Pimpin Kembali LDII Surabaya, Setiadi Janjikan Program Kerja Selaras dengan Pemkot

December 5, 2025
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

December 5, 2025
DPP LDII Bekali Generus Bandung dengan Wawasan Organisasi dan Strategi Dakwah Era Digital

DPP LDII Bekali Generus Bandung dengan Wawasan Organisasi dan Strategi Dakwah Era Digital

7
Bedah Buku Tentang LDII Soroti Nilai Kebajikan dan Kemandirian

Bedah Buku Tentang LDII Soroti Nilai Kebajikan dan Kemandirian

2
Musda IX LDII Indramayu Perkuat Program Pembangunan SDM Pemerintah Daerah

Musda IX LDII Indramayu Perkuat Program Pembangunan SDM Pemerintah Daerah

2
Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

1
Remaja LDII Cilegon dan Serang Jalani Taaruf Sehat dan Islami dalam Acara Kasmaran ke-5

Remaja LDII Cilegon dan Serang Jalani Taaruf Sehat dan Islami dalam Acara Kasmaran ke-5

December 5, 2025
Pemerintah Apresiasi LDII Sarolangun Membina Generasi Muda

Pemerintah Apresiasi LDII Sarolangun Membina Generasi Muda

December 5, 2025
LDII Tabanan dan Tokoh Muslim Diskusi Kerukunan, Sinergi, dan Kolaborasi

LDII Tabanan dan Tokoh Muslim Diskusi Kerukunan, Sinergi, dan Kolaborasi

December 5, 2025
Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

December 5, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Remaja LDII Cilegon dan Serang Jalani Taaruf Sehat dan Islami dalam Acara Kasmaran ke-5 December 5, 2025
  • Pemerintah Apresiasi LDII Sarolangun Membina Generasi Muda December 5, 2025
  • LDII Tabanan dan Tokoh Muslim Diskusi Kerukunan, Sinergi, dan Kolaborasi December 5, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.