Semarang (23/3). Pemerintah terus mendorong penguatan ketahanan pangan nasional melalui sinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan. Hal tersebut ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat berkunjung ke DPW LDII Jawa Tengah, pada Sabtu (23/3).
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor DPW LDII Jawa Tengah tersebut, kedua menteri berdialog dengan pengurus LDII mengenai pengembangan pangan berbasis potensi lokal.
Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya memperkuat produksi jagung sebagai bagian dari strategi nasional mengurangi ketergantungan pada beras. “Jagung punya nilai strategis. Selain kebutuhan pakan ternak, jagung juga menjadi sumber pangan alternatif. Pemerintah mendorong petani di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas jagung,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, pemerintah siap memberikan fasilitas penunjang, seperti bantuan benih, pupuk, hingga alat mesin pertanian. “Kami ingin koperasi desa diaktifkan lagi sebagai motor penggerak distribusi bantuan pertanian. Harapannya, ini bisa meningkatkan pendapatan petani secara langsung,” tambahnya.
Zulkifli Hasan mengapresiasi upaya LDII dalam memperluas budidaya sorgum. Ia menilai inisiatif warga LDII sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang sedang mencari alternatif pangan berkelanjutan.
“Apa yang dilakukan warga LDII patut dicontoh. Ini bukan sekadar bicara ketahanan pangan, tapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani,” ujarnya. Zulkifli berharap kolaborasi semacam ini bisa diperluas ke wilayah lain untuk mendukung swasembada pangan.
Pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menyoroti pentingnya membuka pasar baru bagi hasil pertanian alternatif seperti sorgum. Menurutnya, Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi akses pasar ekspor bagi produk pangan yang dikembangkan komunitas masyarakat, termasuk LDII.
“Kami akan bantu dari sisi regulasi dan promosi produk pertanian sorgum. Ini peluang besar, terutama di pasar Asia dan Afrika,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Sulistiyono, menyampaikan LDII telah lebih dahulu mengembangkan komoditas pangan alternatif, salah satunya sorgum. Ia menyebut tanaman sorgum berpotensi besar menjadi pangan masa depan karena adaptif terhadap lahan kering dan lebih ramah lingkungan, “Sorgum ini rendah gula, tinggi serat, dan kalorinya mencukupi. Selain untuk konsumsi domestik, sorgum juga berpeluang diekspor karena permintaan global cukup tinggi,” kata Singgih.
Menurutnya, warga LDII di beberapa daerah, seperti Grobogan dan Blora, telah menanam sorgum secara berkelanjutan sebagai diversifikasi pangan. Singgih menegaskan bahwa LDII siap memperkuat peran masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan, baik melalui pelatihan petani maupun pendampingan di lapangan.
“Kami punya jaringan warga di banyak wilayah pedesaan yang bisa digerakkan untuk budidaya tanaman pangan unggulan. Prinsip kami, LDII harus berkontribusi nyata bagi bangsa, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Kunjungan kerja Zulkifli Hasan dan Budi Santoso diakhiri dengan kunjungan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah serta berbuka puasa bersama Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI).
Luar biasa …. LDII Jawa Tengah, pantas dijadikan contoh.