Jakarta (23/5). Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar silaturrahim tokoh agama dan tokoh masyarakat di Aula Serbaguna Blok C, Kantor Wali Kota Jakarta Timur, pada Selasa, (20/5). Acara itu merupakan pengenalan Wali Kota baru sekaligus menyambut 5 Abad Jakarta.
Mengusung tema “Memupuk Keberagaman dan Sinergitas Menyongsong 5 Abad Jakarta”, acara itu turut dihadiri Kapolres Jakarta Timur, Dandim 0505/JT, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur Forkopimda lainnya.
Wali Kota Jakarta Timur Munjirin dalam sambutannya juga berharap silaturrahim itu menjadi agenda rutin. “Ini adalah wujud sinergi yang harus terus dijaga antara unsur pemerintahan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,” ujarnya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly juga mengapresiasi acara tersebut dan menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan. “Lingkungan yang aman dan damai tidak bisa hanya diserahkan kepada kepolisian, tapi membutuhkan dukungan dan kepedulian semua pihak, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ucapnya.
Senada dengan Kapolres, Ketua NU Jakarta Timur KH Azas Rulyaqien menambahkan bahwa pendekatan damai penting menjaga kerukunan masyarakat. “Mengatasi kemungkaran itu tidak boleh dengan kemungkaran, tapi dengan kebaikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dalam acara itu juga dipaparkan program 100 hari kerja Gubernur (quick wins), termasuk penguatan aplikasi JAKI sebagai sarana pelayanan publik yang efektif.
Sementara itu Sekretaris Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Ujang Saepudin, yang hadir mewakili pimpinan ponpes mengatakan, silaturrahim itu menjadi sarana menjaga kerukunan dengan keberagaman umat beragama. “Kami dari pesantren sangat mendukung silaturrahim seperti ini. Kebersamaan dan saling memahami antarumat beragama adalah kunci untuk membangun Jakarta yang damai dan beradab,” katanya. (TJ)