Bandar Lampung (23/5). Warga LDII Lampung, M. Cakra Bima yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL) dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 4.00. Tak hanya itu, Bima, sapaan akrabnya, pernah memublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional dan Sinta nasional.
Diwisuda bersama 483 mahasiswa program sarjana dan 309 mahasiswa program pascasarjana lainnya, Bima menorehkan prestasi yang sangat gemilang. Sebab, untuk menjadi wisudawan terbaik setidaknya harus memenuhi beberapa kriteria seperti lulusan termuda dengan studi tercepat.
Saat diwisuda, Bima lulus dalam waktu 3 tahun 2 bulan dengan judul skripsi “Implementasi Penyelesaian Perkara Wanpresrasi Melalui Mekanisme Gugatan Sederhana (Studi Putusan Nomor 4/Pdt.G.S/2024/PN Gdt)”.
Selain itu, lulusan terbaik juga wajib aktif pada kegiatan internal dan eksternal kampus. Bima tercatat sebagai Pengurus Forum mahasiswa Islam (FMI), Sekretaris Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Bandar Lampung dan aktif pada Law-Ang legal grup discussion. Di lingkungan tempat tinggalnya, di Perumahan Puri Sejahtera, Natar, Lampung Selatan, Bima aktif sebagai Ketua Remaja Islam Masjid (Risma) Da’watul Ihsan.
Putra dari pasangan Joko Raharjo dan Marta Heti Maryani itu juga pernah mengikuti program “Kampus Mengajar” Angkatan 7 Kemendikbudristek pada Februari hingga Juni 2024 lalu. Kala itu, Kampus Mengajar merupakan program Menteri Pendidikan Nadiem yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi sekolah-sekolah sasaran di seluruh Indonesia.
Pria kelahiran Lampung Selatan itu mengatakan, keberhasilannya tidak lepas dari peran orangtuanya yang selalu mendoakannya setiap saat. “Ibu dan bapak yang selalu mendoakan anak-anaknya, dan alhamdulillah apa yang didoakannya diijabahi oleh Allah SWT,” ujar Bima.
Ia pun berbagi kiat sukses hingga dirinya menyandang predikat lulusan terbaik. “Pertama, menyeimbangkan antara waktu untuk ibadah, belajar dan bermain serta konsisten untuk mereview materi setelah perkuliahan dan sebelum perkuliahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bima tak memungkiri keberhasilannya itu lantaran ia aktif dalam setiap perkuliahan. “Aktif bertanya ketika di dalam kelas, terlebih lagi ketika masih belum faham materi perkuliahan dan aktif membantu dosen pada berbagai kegiatan kampus. Sering konsultasi tentang perkuliahan dengan dosen dan aktif mencari informasi akademik agar tidak tertinggal info penting,” tambahnya.