Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Bulan

2010/05/21
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Akhir – akhir ini saya ‘merasakan’ kebiasaan baru. Suatu ketika, di saat malam dating menjelang, pasti mencuri – curi waktu mendongak ke atas untuk mencari dan melihat – lihat bulan. Tidak setiap malam memang, tetapi dalam 30 hari bisa dipastikan saya melakukannya. Apakah sekarang bulan mati, berbentuk sabit, lingkaran tak sempurna atau bulat penuh, tanda purnama. Selain mengasyikkan, bermain mata di langit, melihat suasana bintang – gemintang malam, ada kesejukan tersendiri. Tentunya teringat masa indah di waktu kecil di kampung tempo dulu. Bermain di bawah sinar bulan purnama, bersama kawan – kawan. Lupakan sejenak apa itu belajar. Mari keluar rumah, sambut purnama dengan gembira. Sebab hanya saat purnama itulah malam menjadi terang. Selain purnama, tentu tak bisa petak umpet, bentengan, dan berbagai mainan anak lainnya. Karena gelap.
Sekarang berbeda. Malam begitu terang. Lampu bertebar di mana – mana. Bahkan kehidupan berlangsung 24 jam. Tak ada matinya. Orang banyak disibukkan dan jarang lagi menikmati indahnya malam. Indahnya langit. Senyuman bintang dan tarian bulan. Dan kebanyakan dilalaikan tentang ayat – ayat Allah ini. Sedikit yang ingat. Dan saya mencoba menjadi anggota yang sedikit itu, walau mungkin teramat kecil untuk bisa dibanggakan. Namun sebagai bagian dari ulil-albab, mari nikmati bulan pemberian Allah ini.

Kalender islam, atau yang lebih dikenal dengan kalender hijriah, dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Beruntung, sekarang masih ada ahlinya, hingga masih kita jumpai kalender ganda ini. Yaitu kalender masehi, tetapi juga dilengkapi dengan kalender hijriah.  Biasanya yang masehi dicetak dengan angka – angka besar, sedangkan kalender hijriah dicetak kecil – kecil di sampingnya. Beberapa kalender yang saya punya bahkan tak ada lagi kalender hijriahnya. Untuk alasan inilah saya lakukan kebiasaan itu. Jadi saya tidak saja berhitung dengan bulan – bulan masehi, tetapi rajin menyimak pergantian bulan – bulan hijriah. Apa pentingnya?

Ternyata, kehidupan beragama kita – mau tak mau, suka nggak suka – masih ditentukan banyak oleh peredaran bulan ini, selain juga oleh matahari. Saat datangnya puasa ramadhan, saat hari raya, kapan masuk waktu haji dan kapan muharam ditentukan dengannya. Bukan dengan matahari. Matahari memang penting juga sebagai ukuran waktu sholat. Nah, sadar dengan hal ini, maka tak ada salahnya, kita lebih mengapresiasi diri dengan mengenal lebih jauh tentang bulan ini. Dan ternyata saya menemukan satu alasan lagi kenapa saya sering melihat bulan. Yaitu untuk menjalankan puasa sunah 3 hari dalam sebulan. Kadang ya ngepasi, pas bulan putih, tanggal 13, 14, 15, tetapi kadang sekenanya. Yang penting dapat 3 hari dalam sebulan. Amalan yang remeh bukan? Ya, begitulah pastinya. Banyak yang beranggapan seperti itu. Itu kecil. Namun, begitulah. Itu yang terjadi.

Dari Abu Huroiroh r.a, dia berkata, ”Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga perkara, agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan sholat dhuha 2 rekaat dan melaksanakan sholat witir sebelum tidur.”[Rowahu Al-Bukhory (Kitaabu al-Jumu’ati), Muslim ( Kitaabu Sholaati al-Mufaasiriina wa qoshrohaa), Abu Dawud (Kitaabu As-Sholaah), at-Tirmidzi (Kitaabu as-Shoumi) dan an-Nasa’i (Kitaabu as-Shiyaami)].

Atau hal senada yang diriwayatkan dari Abu Darda’, dia berkata, “Kekasihku SAW mewasiatkan tiga perkara kepadaku, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup; yaitu puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha dan agar aku tidak tidur sebelum sholat witir.” (R. Muslim, Abu Dawud dan an-Nasa’i).

Jujur, dua hadits inilah yang menjadikan saya melakukan itu semua. Menjadi komunitas “pencinta bulan”. Asyik dan mengasyikkan. Nggak muluk – muluk, cuma berharap wal hasanatu bi asyri amtsaliha – kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kalinya.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW ditanya, ”Amalan apakah yang dicintai oleh Allah?” Beliau bersabda, ”Amalan yang terus – menerus walaupun hanya sedikit”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Dari Aisyah ra, dia mengatakan, ‘Rasulullah memiliki tikar, ketika malam dijadikan sebagai bilik/kamar untuk sholat di atasnya, sedangkan kalau siang dijadikan sebagai hamparan tempat duduk. Kemudian manusia menjadikan tempat berkumpul di sisi Nabi SAW lalu sholat dengan mengikuti sholatnya Nabi sampai jumlah mereka menjadi banyak. Lalu Rasulullah menghadap kepada mereka dan bersabda, “Wahai manusia, ambillah amal yang kalian mampu, karena sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan (menerima dan memberi pahala) sampai kalian bosan (mengerjakannya). Dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus – menerus (kontinyu)  meskipun hanya sedikit.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Sekali lagi, mohon maaf, bukan pamer amalan yang remeh – temeh ini. Hanya ingin berbagi dan mengajak peduli semesta dengan mengenal bulan dan puasa tiga hari dalam sebulannya. Ayokkk….! Bagi yang bisa lebih seperti puasa Senin – Kamis, ya disyukuri saja, tinggal menjaganya.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Ipa Slamet on Pikiran Sederhana
  • Jadih muhammad Ibra on 3 PC LDII di DIY Gelar Pengajian Keputrian Bahas Tata Cara Mengurus Jenazah
  • Sobri on Pikiran Sederhana
  • Abi Sajaroh on Pesantren Zero Waste Sebagai Teladan Lokal dan Kontribusi Global
  • Alip Bagan on Pikiran Sederhana
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

October 31, 2025
LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

October 27, 2025
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

4
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

3
Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

2
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

1
LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025

November 4, 2025
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

November 4, 2025
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Jabar Ajak Ribuan Warga Hidup Sehat Ramah Lingkungan Lewat Fun Walk 2025 November 4, 2025
  • Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin November 4, 2025
  • Pikiran Sederhana November 3, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.